Awalnya Manut Pemakaman secara Prokes, Keluarga di Probolinggo Tiba-tiba Ngamuk Bongkar Peti Jenazah
Padahal, mereka semula menyetujui apabila anggota keluarganya tersebut dimakamkan secara protokoler Covid-19.
Keluarga kemudian menyetujui apa yang disarankan pihak rumah sakit.
"Pihak keluarga saat itu sudah menyetujui akan dimakamkan dengan protokol kesehatan," kata Ugas.
"Ternyata saat akan dimakamkan, sejumlah warga dan keluarga merebut paksa dan membongkar peti tersebut," lanjutnya.
Prosesi pemulasaraan semula berjalan dengan lancar.
Bahkan ada tiga anggota yang menyolatkan jenazah dengan menggunakan APD lengkap.
"Saat pasien meninggal, keluarga langsung diedukasi tim medis Satgas Covid-19 mengenai prosedur pemulasaran jenazah sesuai protokol kesehatan. Mereka setuju dan sepakat," ungkap Ugas.
Namun, sikap keluarga tiba-tiba mendadak sama sekali berubah terbalik,
Mereka ramai-ramai secara brutal membongkar peti mati di pemakaman.
Aksi tersebut semakin menjadi-jadi setelah diduga terjadi provokasi.
Saking brutalnya, petugas yang terdiri dari kepolisian, TNI, Satpol PP dan pihak kecamatan berupaya tak bisa meredam aksi tersebut.
Para petugas di TKP yang berjumlah sembilan orang pun kewalahan karena kalah jumlah.
"Aksi itu terjadi secara spontan, mereka langsung membongkar peti dan mengambil jenazah saat proses pemakaman."
"Padahal, di rumah sakit mereka sepakat dimakamkan sesuai protokol kesehatan," ungkap Ugas.
Bupati: Saya Berhak Marah
Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari geram atas adanya kejadian ini.