Dikira Sampah Biasa, Petugas PPSU Cakung Kaget saat Buka Kardus Isinya Menakutkan : Gak Habis Pikir
Meski curiga, sebagai petugas kebersihan PPSU, Sudiro pun mengangkat kardus tersebut, karena mengira sampah biasa.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNESBOGOR.COM -- Petugas PPSU Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur syok melihat isi kardus yang tergeletak di pinggir jalan, pada Selasa (10/8/2021).
Awalnya kardus itu tampak ditutupi oleh banner warna putih yang diikat oleh tali rafia, tergeletak di pinggir jalan sekira [ukul 07.00 WIB.
Penampakan kardus yang berukuran besar itu membuat petugas PPSU, Sudiro menaruh curiga.
Meski begitu sebagai petugas kebersihan, Sudiro pun langsung mengangkat kardus tersebut, karena mengira sampah biasa.
Akan tetapi, ketika kardus tersebut diangkat, diakui Sudiro sangat berat.
"Ngelihat dikira sampah liar, kebetulan alat angkut sampah dateng. Tapi pas mau diangkat kok berat," ungkap Sudiro, petugas PPSU, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube official iNews, Rabu (11/8/2021).
Makin penasaran, Sudiro pun melihat isi dalam kardus tersebut.
Baca juga: Teka-teki Jasad Wanita Terbungkus Kardus Terkuak, Gelagat Aneh Sebelum Menghilang Diungkap Tante
Betapa kagetnya Sudiro mengetahui di dalamnya ada sosok jasad manusia yang sudah berlumuran darah, diduga korban pembunuhan.
"Jadi curiga pengen tahu isinya apa. Emang itu depannya ada lobang. Pas saya korek-korek kelihatan kayak daging berdarah," ungkapnya.
Kekagetan Sudiro pun dialami warga lainnya.
Warga sekitar Subekti (36) mengungkapkan saat balutan kardus dan banner yang membungkus jasad dibuka, kondisi korban mengenaskan.
FOLLOW:
Kepala korban terbungkus plastik warna pink, lalu tangan dan kakinya terikat.
"Kasihan lah pokoknya, saya enggak habis pikir ada orang yang tega seperti itu," kata Subekti, dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta.
Menurutnya, terdapat sejumlah luka penganiayaan pada jasad wanita itu dan ditemukan hanya mengenakan bra, dan paling parah di kepala.
Belum dipastikan apakah luka di kepala jadi penyebab kematian korban.
Baca juga: Firasat Pacar Sebelum Tewas Dihabisi Aktor Muda Toy Tanaphat, Singgung Kematian dan Pisau
"Saya lihat pas polisi periksa jasadnya di bagian perut dan lengan korban itu juga ada seperti luka memar."
"Tapi ya memang luka paling parah di bagian muka, kalau dari wajahnya sih bukan warga sekitar sini sih," ujarnya.
Petugas PPSU yang menemukan mayat dalam kardus itu pun langsung melapor ke Bhabimkamtibmas dan Babinsa.
Laporan itu lantas dilanjutkan hingga ke kantor polisi.
Ketika tiba di TKP, polisi pun sempat kerepotan untuk membuka kardus tersebut.
Ternyata, mayat dalam kardus itu merupakan jasad wanita yang terikat dalam kondisi tidak berbusana.

Diduga korban sedang hamil
Perempuan korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan terbungkus kardus diduga sedang hamil.
Kapolsek Cakung Kompol Satria Darma mengatakan dugaan tersebut berdasar hasil pemeriksaan sementara Tim Identifikasi.
Meski begitu, guna meyakinkan dugaan, jasad wanita tersebut perlu diautopsi lebih lanjut.
"Kalau melihat dari kondisi fisik dan hasil pemeriksaan sementara diduga sedang hamil.
Tapi untuk pastinya kita menunggu hasil autopsi," kata Satria di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (10/8/2021).

Autopsi disebutkan polisi akan dilakukan oleh tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati.
Hasil autopsi berupa Visun et Repertum itu nantinya diketahui keseluruhan kondisi korban.
Baik penyebab kematian, waktu pasti kematian, bentuk penganiayaan yang dialami, hingga apakah korban dalam kondisi hamil atau tidak dapat diketahui dari hasil autopsi tersebut.
"Sampai saat ini kami masih menunggu hasil autopsi dari pihak RS Polri Kramat Jati. Untuk penyelidikan terkait kasusnya juga masih berjalan. Saksi yang sudah diperiksa sejauh ini dua," ujarnya.
Identitas korban Terkuak
Identitas perempuan korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan terbungkus kardus dan diikat tali di Jalan Raya Bekasi, Kecamatan Cakung pada Selasa (10/8/2021) terungkap.
Jasad wanita yang ditemuka oleh anggota PPSU Kelurahan Cakung Barat itu bernama Maroah (17), warga Kota Pemalang, Jawa Tengah.
Tante korban, Waryuni (40) mengatakan identitas keponakannya itu dipastikan berdasar hasil pencocokan sidik jari dan pencocokan sampel DNA korban.
"Kemarin dari polisi itu kasih kabar ke keluarga, akhirnya kita datang untuk tes DNA ke sini (RS Polri Kramat Jati). Hasilnya sesuai, korban keponakan saya," kata Waryuni di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/8/2021).
Saat pertama mendapat kabar dan diminta datang ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan mengurus administrasi dan pencocokan sampel DNA, pihak keluarga tak menyangka Maroah dibunuh.
Sepengetahuan pihak keluarga Maroah yang merantau ke Jakarta untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) dan tidak dalam keadaan hamil sebagaimana dugaan jajaran Polsek Cakung.
"Sudah sekitar dua bulan di Jakarta bekerja jadi ART.
Memang dia ini dari dulu bekerja jadi ART, jadi pulang kampung beberapa bulan terus berangkat lagi kerja. Pernah kerja di Bekasi jadi ART juga," ujarnya.
Merujuk keterangan kedua orangtua Maroah di Pemalang, Waryuni menuturkan keponakannya itu terakhir berkomunikasi dengan pihak keluarga sekitar tiga hari sebelum jasad ditemukan.

Hanya saja dia mengaku tidak mengetahui pasti di mana Maroah tinggal selama dua bulan terakhir bekerja sebagai ART, alasannya Waryuni tak banyak berkomunikasi langsung dengan korban.
"Saya tinggal di Jakarta Barat, keluarga di Jakarta cuman saya satu-satunya. Makannya saya yang datang ke sini (RS Polri Kramat Jati) untuk mengurus pengambilan jenazah," tuturnya.
(TribunBogor/TribunJakarta)