Makanan Khas Nusantara yang Identik dengan Hari Kemerdekaan, Mana Favorit Kamu ?
Terdapat beberapa kuliner Nusantara yang identik dengan Hari Kemerdekaan di beberapa daerah di Indonesia.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Setiap 17 Agustus, rakyat Indonesia gegap gempita menyambut Hari Kemerdekaan.
Untuk memeriahkan perayaan hari ulang tahun (HUT) Indonesia, warga biasanya mulai memasang bendera Merah Putih sejak awal bulan.
Beberapa wilayah bahkan melakukan sejumlah aktivitas unik sesuai dengan tradisi turun-temurun.
Tradisi itu mulai dari kerja bakti mengecat jalan, membuat lampion berwarna merah putih, tirakatan, hingga membuat ragam kuliner Nusantara bersama-sama.
Namun, kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai mengakibatkan sejumlah aktivitas tidak bisa dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran virus.
Meskipun begitu, beberapa tradisi masih bisa dilakukan sendiri atau bersama keluarga, sebut saja memasak kuliner Nusantara.
Baca juga: Awal Mula Bambu Runcing Jadi Senjata Pejuang Kemerdekaan, Pembunuh dalam Keheningan
Terdapat beberapa kuliner Nusantara yang identik dengan Hari Kemerdekaan di beberapa daerah di Indonesia. Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut.
1. Bandros
Bandros merupakan kuliner khas Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan santan.
Beberapa orang berpendapat bahwa bandros sama dengan kue pancong dari Jakarta, pukis dari Jateng, dan rangi dari Karawang.
Namun, kenyataannya, semua penganan tersebut berbeda. Pada dasarnya, bandros terbuat dari tepung beras dan memiliki rasa asin.
Hal ini berbeda dengan kue pancong dan pukis yang terbuat dari tepung terigu serta memiliki rasa manis.
Perbedaan tersebut juga ditemui pada kue rangi.
Kue khas Karawang ini terbuat dari tepung aci (singkong) yang dibubuhi saus cairan gula merah yang kental.
Adapun bandros identik dengan Hari Kemerdekaan karena kue ini akrab dengan istilah “kue rakyat” yang bahan bakunya cenderung terjangkau dan mudah didapatkan.
Baca juga: Sederet Kata Bijak Hari Kemerdekaan, Cocok untuk Update Status Media Sosial
2. Carabikang
Bila dinilai dari ketenarannya, carabikang mungkin kalah dibandingkan klepon atau bandros sebagai kuliner khas Nusantara yang identik dengan 17-an.
Namun, jangan sepelekan carabikang dari segi kecantikan tampilan dan rasanya.
Kuliner khas Jateng tersebut memiliki bentuk unik layaknya bunga yang sedang mekar sempurna.
Kehadiran warna-warna cerah yang menghiasi carabikang pun membuat tampilan kue ini terlihat semakin cantik.
Kue carabikang terbuat dari adonan tepung beras, santan, dan gula pasir. Adonan itu membuat kue tradisional ini memiliki rasa manis.
Untuk menyambut HUT Indonesia, beberapa masyarakat pun membuat kue carabikang dengan warna merah putih yang membuat suasana 17-an semakin semarak.
Baca juga: Kisah di Balik Pembuatan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Berikut Bacaan Teks Proklamasi
3. Klepon merah putih
Klepon merupakan kue tradisional yang berasal dari Jawa Tengah (Jateng). Kue ini dibuat dari tepung beras ketan yang di tengahnya diisi dengan gula merah.
Biasanya, penganan tradisional klepon identik dengan warna hijau. Khusus untuk memperingati 17-an, beberapa daerah membuat klepon dengan warna merah putih.
Menurut buku Belajar dari Makanan Tradisional Jawa (2017) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), klepon memiliki makna kesederhanaan.
Rasa manis di dalam klepon melambangkan kebaikan hati walaupun tidak terlihat dari luar.
Sementara itu, baluran kelapa pada klepon menyimpulkan kesabaran untuk mencapai kebahagiaan.
4. Nasi kendil
Bosan membuat kuliner Nusantara yang mainstream untuk menyambut Hari Kemerdekaan?
Mungkin kamu bisa mencoba membuat nasi kendil bersama keluarga tercinta di rumah.
Kuliner tradisional itu mempunyai cara unik dalam hal penyajian. Pasalnya, nasi kendil dihidangkan di dalam periuk atau kendil yang terbuat dari tanah liat.
Jenis nasi yang digunakan pada kuliner tersebut adalah nasi liwet. Sebagai pelengkap, terdapat berbagai macam sayuran, seperti oseng jantung pisang dan daun singkong.
Tak hanya itu, nasi kendil juga kerap ditambah lauk pauk, seperti oseng cumi hitam, oseng ayam suwir, cakalang balado, dan oseng ikan peda.
Baca juga: Bangkitkan Semangat Nasionalisme di Bulan Kemerdekaan, Peserta Vaksin Ikut Upacara Bendera
5. Nasi tumpeng
Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin sudah akrab dengan nasi tumpeng.
Kuliner khas Nusantara yang konon berasal dari tanah Jawa dan Bali ini memang khusus disajikan pada acara-acara penting.
Secara filosofi, nasi tumpeng menyimbolkan sebuah gunung.
Menurut tradisi kuno masyarakat Indonesia, gunung merupakan tempat bersemayam para hyang atau arwah leluhur (nenek moyang).
Kemudian, secara harfiah, nama tumpeng berasal dari sebuah kalimat dalam bahasa Jawa, yakni yen metu kudu sing mempeng yang berarti “bila keluar, harus dengan sungguh-sungguh”.
Secara garis besar, ucapan itu bisa dimaknai sebagai rasa syukur setelah mencapai sesuatu.
Nasi tumpeng biasanya disajikan bersamaan dengan berbagai macam lauk pauk di sebuah nampan, seperti potongan atau suwiran ayam goreng, tempe, perkedel, sambal goreng, dan telur dadar.
Sebagian daerah di Indonesia bahkan mewarnai nasi tumpeng menjadi merah putih untuk perayaan Hari Kemerdekaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal 5 Kuliner Nusantara yang Identik dengan Hari Kemerdekaan"