Detik-detik Anak 6 Tahun Syok Lihat Ayahnya Ditembak, Lari Ketakutan Lihat Pelaku Orang Dikenal
Kejadian tragis menimpa seorang pria asal Surabaya. Pria berinisial ES itu jadi korban penembakan. Ia selamat setelah pura-pura meninggal.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang bocah 6 syok bukan kepalang kala melihat kejadian tragis di hadapannya langsung.
Bocah 6 tahun itu tak dapat berbuat banyak saat kejadian berlangsung.
Bocah 6 tahun itu hanya bisa lari ketakutan menyelematkan diri.
Diketahui jika kejadian tragis tersebut menimpa ayah bocah 6 tahun itu.
Korban, ES (39) tak berdaya ditembak dari jarak sekitar 2 meter di depan anaknya.
Peristiwa tragis itu berlangsung ketika korban tengah memperbaiki kerusakan jaringan internet.
Pria yang merupakan petugas instalasi jaringan Wifi atau teknisi internet itu selamat setelah dirinya pura-pura meninggal.
Kini ES menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Kejadian tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian.
Pelaku pun kini sudah ditangkap.
Baca juga: Bocah 5 Tahun Tewas Tertembak Senapan Angin, Awalnya Lagi Main Kejar-kejaran
Baca juga: Tegur Orang Minum Miras Depan Rumah Teman, Pelajar di Tamansari Ditembak hingga Kritis
Setidaknya ada tiga pelaku yang terlibat kasus penembakan itu.
Setelah dilakukan pendalaman, kejadian itu ternyata telah direncanakan pelaku.
Dipicu masalah asmara
Polisi telah mengamankan tiga pelaku kasus penembakan yang terjadai Sabtu (7/8/2021) sekitar pukul 21.00 WIB di kawasan Desa Sukolilo, Bangkalan.
Ketiga pelaku penembakan itu yakni SY (33), warga Kelurahan Sawahan, Surabaya, DD (34), warga Sukuh Pakis, Kota Surabaya, dan FZ (35), warga Kelurahan Kraton, Kabupaten Bangkalan.
Ketiganya juga merupakan petugas instalasi jaringan internet.

Satu di antara pelaku, SY diduga memiliki hubungan asmara dengan istri korban.
Adapun korban dan istrinya sedang dalam proses perceraian.
“Motif sementara dari peristiwa penembakan itu, ada hubungan asmara namun kami akan mendalami kembali. Tersangka SY merasa sakit hati setelah diketahui berhubungan dengan isteri korban hingga tersangka melakukan penembakan,” ungkap Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta.
Lebih lanjut Nico mengatakan bahwa tiga pelaku itu memiliki peran berbeda.
SY berperan sebagai eksekutor penembakan, DD berperan memutus kabel Wi-fi di sekitar lokasi penembakan, sedangkan FZ berperan sebagai pencari informasi keberadaan korban sekaligus memberitahu lokasi korban ketika hendak dieksekusi.
Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino mengungkapkan, tersangka DD berperan memutus jaringan Wi-fi, Rabu (4/8/2021) di lokasi kejadian yang menjadi area tanggung jawab korban.
Hal itu dilakukan DD untuk memancing korban ES agar mudah dilakukan eksekusi. Sesuai SOP perusahaannya, korban menindaklanjuti gangguan jaringan internet tiga hari setelah laporan pelanggan.
Baca juga: Pengemudi Fortuner Lepaskan Tembakan Dekat Rumah Kepala BIN Budi Gunawan, Ini Kata Saksi
Baca juga: Pengemudi Fortuner Lepas Tembakan Dekat Rumah Kepala BIN, Ini Temuan Polisi di Lokasi
Selepas itu, giliran peran FZ yang pura-pura membantu korban memperbaiki kerusakan jaringan.
Namun tanpa sepengetahuan korban, FZ berperan memberikan informasi kepada eksekutor SY kapan waktu yang tepat untuk mengeksekusi.
“Kepada SY, pelaku FZ meminta waktu dua jam karena masih membantu korban. FZ berpamitan pulang pura-pura mengecas batrei, namun di balik itu FZ kembali menelpon SY dengan mengatakan, ‘Silahkan kerjakan, saya sudah keluar dari lokasi (TKP),” papar Alith.
Tanpa basa-basi, lanjut Alith, eksekutor SY langsung menembakkan senpi rakitan jenis revolver di hadapan anak korban, Putri. Melihat ayahnya ambruk, Putri berlari sekuat tenaga karena ketakutan.

Alith menerangkan, awalnya tersangka SY menembak dari arah depan, korban ES berupaya melindungi tubuhnya sehingga mengenai bahu kiri bagian atas.
Pengambilan proyektil dengan tindakan operasi dilakukan dari dada depan sisi kiri.
"Setelah tembakan pertama, korban ambruk dan pura-pura mati. Tetapi pelaku SY nampaknya ingin memastikan agar korban ES meninggal, tersangka kembali melepas satu peluru ke arah kepala. Syukurlah, peluru hanya menyerempet kepala dan proyektilnya kami temukan sekitar 30 Cm dari bercak dari korban," pungkas Alith.
Saat kejadian, anak korban berada di lokasi kejadian.
"Putri adalah anak kedua dari korban. Ia duduk menemani, di samping ayahnya yang tengah memperbaiki kerusakan jaringan internet. Saat itulah, Putri memilih lari ketakutan usai melihat langsung, mengetahui secara persis kejadian penembakan terhadap ayahnya," ungkap Alith di Mapolres Bangkalan, Kamis (12/8/2021).
Sebelum lari meninggalkan ayahnya, Putri dengan jelas mengenal pelaku penembakan.
Ia memanggilnya dengan sebutan Om Roni, pria yang dikenalkan sebagai pacar baru ibunya.
“Bahkan Putri sudah akrab dengan pelaku karena sering bertemu saat datang ke rumah mamanya. Belum (cerai), masih proses pengajuan cerai,” pungkas Alith.
Diketahui bahwa malam itu, korban memperbaiki jaringan internet sebagai tindak lanjut atas kerusakan yang dilaporkan pelanggan pada tiga hari sebelum kejadian, Rabu (4/8/2021).
Lokasi perbaikan instalasi jaringan internet itu berada di pinggir jalan Dusun Karang Pandan, Desa Sukolilo, tidak jauh dari Peruhaman Kailas.
ES dan Putri tinggal untuk sementara di perumahan tersebut.
Sedangkan anak pertama korban, tinggal bersama ibunya.(*)