Tak Sabar Nunggu Panggilan Operasi, Keluarga Pasien Ngamuk Ancam Tenaga Kesehatan
Pelaku berjumlah tiga orang mengamuk lantaran pasien berinisial RF yang mengalami luka terkena busur panah tidak segera ditangani
Ia merusak fasilitas yang ada di rumah sakit tersebut.
Humas RSUD Bima, dr M Akbar menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu pagi.
Kejadian itu berawal saat ada satu pasien rujukan yang mengalami luka terkena busur panah.
Pihak keluarga pun meminta untuk secepatnya dilakukan operasi.
"Namun, karena tidak sabar menunggu, mereka kemudian mengamuk serta mengancam dokter dan perawat dengan parang," kata Akbar saat dihubungi Minggu malam.

Menurutnya, sebelum tindakan operasi dilakukan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui pasien dan keluarga.
Salah satunya, kesehatan pasien harus diperiksa.
Termasuk juga tes swab antigen untuk memastikan kondisi pasien sebelum menjalani operasi.
Hal itu dilaukan demi keamanan pasien dan kelancaran prosedur operasi.
"Sementara pasien tersebut saat mau dilakukan swab antigen, keluarganya menolak dan meminta segera dilakukan tindakan operasi secepatnya," ujar Akbar.
Perawat kemudian berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah.
Kemudian diputuskan bahwa pasien baru bisa dioperasi pukul 09.00 Wita.
Namun, pihak keluarga tidak sabar menunggu.
Mereka tetap ngotot meminta operasi dipercepat.
"Padahal perawat sudah menjelaskan, bahwa pasien itu sudah siap dioperasi, hanya saja harus menunggu panggilan dari ruang operasi."