Heboh Oknum Polisi Ngamuk di Rumah Sakit, Teriak-teriak Cari Dokter Sambil Bawa Senapan
Mengutip Tribun Kaltara, peristiwa itu berawal saat pasien masuk ke RSUD Nunukan pada 7 Agustus lalu sebagai suspek.
Saat mengetahui pasien meninggal, oknum polisi tersebut menerobos masuk ruang ICU.
Ia mengamuk sambil membawa senjata laras panjang di tangan.
Oknum polisi itu menanyakan keberadaan dokter yang menangani pasien.
"Oknum aparat itu masuk ke ruang ICU Covid-19 dengan larang panjang, sempat teriak-teriak cari dokter yang menangani pasien itu."
"Saat itu pasien di ICU lagi banyak dan kondisi mereka lagi buruk."
"Jadi dokter dan perawat yang ada di dalam ruangan tidak menjawab, karena sibuk urus pasien," papar Khairil.
Baca juga: Alvin Faiz Umumkan Mundur dari Yayasan Azzikra
Aksi tersebut sempat membuat perawat di ICU panik.
Para perawat lalu berlarian meminta pertolongan kepada para petugas jaga agar oknum polisi itu segera dibawa keluar.
"Pengamanan di RSUD kita dibantu juga dengan aparat dari Kodim 0911/Nunukan. Oknum itu diamankan dan dibawa keluar dari RSUD," jelas Khairil, dilansir Kompas.com.
Melihat hal itu, oknum polisi tersebut sempat menendang salah satu pintu kaca sehingga pecah berantakan.
Pihak rumah sakit bantah meng-covid-kan
Khairil menjelaskan alasan yang membuat keluarga pasien marah.
Hal itu lantaran tudingan yang beredar, bahwa RSUD Nunukan telah meng-covid-kan pasien.
Namun, Khairil pun membantah tudingan tersebut.
"Masalah hasil swab PCR positif atau negatif bukan keputusan dari rumah sakit."