Menikmati Luasnya Kebun Hidroponik Terbesar di Kota Bogor, Bisa Bersantai Sambil Petik Aneka Sayuran

Di RH Farm juga dilengkapi sarana tempat intuk bersantai sambil melihat kolam ikan yanh diisi berbagai jenis ikan.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Soewidia Henaldi
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Rennita pemilik kebun hidroponik RH Farm saat melihat tanaman hidroponiknya. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Tak hanya terkenal oleh kulinernya yang enak, Kota Bogor rupanya memiliki kebun hidroponik yang luasnya cukup besar.

Lokasinya kebun hidroponik ini tidak jauh dari pusat Kota Bogor.

Nama perkebunan hidroponik ini adalah RH Farm yang terletak di Jalan Raya Cifor, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

TribunnewsBogor.com juga berkesempatan untuk mengunjungi RH Farm.

Ditemani pemilik RH Farm Rennita, TribunnewsBogor.com berkesempatan berkeliling lokasi.

Di areal ini, ada berbagai jenis sayuran yang ditanam oleh Rennita diantaranya adalah pakcoy, pagoda, cesin, kangkung dan sebagainya.

Di RH Farm pengunjung juga bisa melihat proses penyemaian dan proses teknis penanaman hidroponik.

Di RH Farm juga dilengkapi sarana tempat intuk bersantai sambil melihat kolam ikan yang diisi berbagai jenis ikan.

Tak hanya itu RH Farm juga menanam berbagai tumbuhan organik

Rennita mengatakan bahwa untuk tumbuhan organik dan landscape tata letak RH Farm didesign dan dibuat oleh ibunda nya.

Rennit bercerita awal mula terjun menjadi petani hidroponik sekitar 2016 lalu.

Ketika itu dirinya menjalani hoby berkebun di balkon rumahnya di kawasan Yasmin.

Ketika itu Ia membuat rangkaian hidroponik dengan 420 lubang tanam.

Baca juga: Kisah Petani Perempuan Milenial di Bogor, Berawal Dari Hobi Kini Punya 1200 Lubang Hidroponik

Setelah panen Ia pun mencoba menawarkan kepada tetangganya dengan strategi pemasaran memberikan gratis sayuran.

Pada saat itu tetangganya pun mulai tertarik.

Pemilik kebun hidropnik RH Farm Rennita
Pemilik kebun hidropnik RH Farm Rennita (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

"Awalnya aku kasih dulu gratis ke mereka, terus mereka kan nanya ko sayurnya beda ya, terus aku bilang ini hidroponik, terus ko akarnya beda ya, terus aku jelasin ini media tanamnya namanya roockwool, begit gitu sih aku jelasinnya," ujarnya, Jumat (20/8/2021).

Setelah itu Rennita pun mencoba menyemai sendiri sayuran hidroponiknya.

Karena dengan menyemai sendiri bisa menurunkan biaya opersional hingga 30 persen.

Namun usahanya itu pun tak berjalan mulus

Baca juga: Mahasiswa IPB University Ajarkan Warga Lingkar Kampus Buat Akuaponik dan Hidroponik

"Nah terus aku coba semai sendiri emang enggak mudah sih menurut ku itu dari semua proses hidro ini paling sulit itu semai gagal terus sampai 15 kali lah sampai aku tuh udah ah kayanya aku enggak cocok dipertanian ini gitu kan yasudah sempat juga jadi sarang nyamuk tuh rangakain karena enggak terpakai," katanya.

Meski sempat vakum sementara, namun semangatnya kembali muncul sampai akhirnya Ia membuat RH Farm diakhir tahun 2018.

"Terus aku pikir pikir, lho aku sudah beli rangkaian mahal mahal masa iya akau mau buang buang duit gitu aja nah terus aku mulai lagi," katanya.

Setelah sempat gagal, Rennita pun terus belajar dan mencoba hingga akhirnya memiliki formula yang cocok digunakan.

"Dari situ Alhamdulillah lah bisa aku semai sendiri sampai proses panen," katanya.

Komunitas Hidroponik

Berjalan beberapa bulan kemudian Rennita bertemu dengan komunitas hidroponik di tahun 2019.

Ketika itu Ia pun mulai membuka jaringan hingga memperluas market RH Farm.

"Disitu aku ketemu orang yang bertani komunitas hidroponik disalah satu koperasi namanya koperasi tani hidroponik sejahtera kotahira nah aku bergabung disitu di kotahira Ahlamdulillah akau dari kota hira dapat kuota untuk suplai ke resto," katanya.

Saat itu Ia pun mendapat kuota untuk menyuplai 50 kilogram hingga 100 kilogram pakcoy.

Namun, ketika memasuki pertengan 2020 dimasa pandemi pemasaranpun menurun drastis karena hotel dan restoran saat itu tutup sementara karena pembatasan.

Menghadapi keadaan itu Rennita pun tak putus asa.

Itu Ia anggap sebagai ketentuan Allah yang harus dijalani.

Saat itu kemudian Ia pun merubah market pasar dari suplai ke restoran menjadi menjual langsung ke konsumen dan reseller.

Dan sampai saat ini RH Farm pun tetap sukses dan bisa bertahan dan berkembang dimasa pandemi Covid-19 demgan terus meningkatkan dan mengembangkan hasil produk pertanian.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved