Pembunuh Ibu dan Anak Pilih Gasak HP Dibanding Uang Rp 30 Juta, Polisi Curiga Ada Data Rahasia
pembunuh Tuti dan Amel lebih memilih merampas HP korban dibandingkan uang puluhan juta milik korban.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Dugaan itu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), di mana ditemukan cipratan darah di kamar tidur Tuti.
"Ada cipratan darah di kamar korban," kata Sumarni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/8/2021).
Sebelum memasukan Tuti ke bagasi mobil Alphard, pelaku juga diduga sempat membersihkan jasad korban di kamar mandi.
"Korban ini kemudian digeser ke kamar mandi diduga untuk dibersihkan, baru kemudian menggesernya ke bagasi," katanya.
Sementara itu anak Tuti, Amalia diduga melawan saat diserang pelaku.

"Sepertinya pada saat korban dipukul, korban yang bernama Tuti sedang tidur karena tidak ada tanda perlawanan dari korban, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," ucap Sumarni.
Berdasarkan autopsi, Amalia tewas sekitar pukul 03.30 WIB atau lima jam setelah ibunya meninggal.
Menurut Sumarni, dari hasil otopsi sementara tersebut juga tidak didapatkan adanya indikasi tindak pidana lain seperti aksi persetubuhan yang ditujukan kepada ibu maupun anaknya tersebut.
Hal tersebut bersandar pada hasil pemeriksaan pada selaput dara korban.
"Kemudian kita juga melakukan pengecekan apakan terjadi persetubuhan atau tidak selaput darahnya masih utuh, jadi tidak ada indikasi persetubuhan di sana," ujar AKBP Sumarni.(*)
(TribunBogor/TribunJabar)