Kesal Tak Diberi Uang, Anak Tikam Ayah dan Kakak, Pelaku Nangis Sujud Depan Jenazah : Saya Khilaf

Dikepung warga setelah menghabisi nyawa ayah dan kakak kandung, pelaku menangis saat diamankan oleh polisi.

Penulis: Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Thinkstock
ilustrasi - Tikam Ayah dan Kakak kandung, pelaku nangis depan jenzah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang anak kandung di Medan tega membunuh ayah dan kakak kandungnya sendiri di rumah.

Kedua korban ditikam berkali-kali oleh pelaku yang bernama Arsyad (21).

Peristiwa nahas itu terjadi kemarin malanm, Sabtu (28/202) di Jalan T Amir Hamzah/Jalan Wakaf, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.

Korbannya, yakni ayah bernama Sugeng (50) dan sang kakak kandung bernama Rizki Sarbani tewas di tempat.

Pasca pembunuhan, warga langsung berduyun-duyun mendatangi TKP dan mengepung pelaku.

Dikepung warga, pelaku menangis saat diamankan oleh polisi.

Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Prastyo menyebutkan, kedua korban dihabisi tersangka menggunakan senjata tajam jenis pisau.

Namun, hingga kini pihaknya masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui motivasi tersangka dan kronologis kejadian sebenarnya.

"Masih didalami. Mohon doa," ujar AKP Prastyo.

Meski begitu, diduga pemasalahan hingga sebabkan 2 nyawa melayang adalah dipicu karena uang.

Kronologi Kejadian

Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunMedan, kejadian berdarah ini terjadi pada Sabtu (28/6/2021), selepas Maghrib pukul 19.00 WIB.

Malam itu, Arsyad sempat dikabarkan meminta uang pada ayahnya karena alasan ada keperluan.

Namun sang ayah disebut tidak memberikan uang yang diminta Arsyad.

"Gara-gara duit bang. Dia minta uang enggak dikasih, kemudian ribut sama ayahnya," kata Adun warga sekitar.

Baca juga: Asmara Suami dalam Kasus Pembunuhan Tuti dan Amel, Punya 2 Istri Kini Disebut Selingkuh Lagi

Entah kenapa, tiba-tiba Arsyad bak orang kesurupan.

Dia berjalan menuju dapur, lalu mengambil pisau dan menikam perut ayahnya.

Begitu pisau menghujam perut Sugeng, korban sempat melawan.

Saat perlawanan terjadi, Arsyad kembali menghujamkan pisau, hingga mengenai lengan kiri ayahnya.

FOLLOW:

Akibat kejadian ini, lengan kiri ayah pelaku robek.

Abang kandung pelaku bernama Riski Sabriani sempat berusaha melerai pertikaian itu.

Namun nahan, Riski Sabriani juga kena belasan tikaman di perut dan dagu.

"Ada sekitar 15 luka tikam di bagian perut korban," sebut Prastyo.

Baca juga: Ketakutan Yosef saat Polisi Temukan Fakta Baru Pembunuhan Ibu dan Anak, Pengacara : Ini Opini Liar !

Saat kejadian, Riski ditemukan meninggal dunia di dalam kamar.

Sementara ayah pelaku ditemukan di samping rumah.

Dalam peristiwa itu, petugas telah mengamankan tersangka dan dua bilah pisau yang diduga digunakan tersangka untuk menghabisi ayah kandung dan abangnya.

Untuk proses visum, jenazah kedua korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan.

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Tribunnews/ilustrasi)

Pelaku Sempat Cekcok dengan Kakak karena HP

Sementara itu, rekan pelaku bernama Iam mengatakan bahwa sebelum kejadian, Arsyad cekcok dengan abang kandungnya.

Peristiwa ini sudah beberapa minggu lalu terjadi.

Kala itu, Riski disebut telah menggadaikan handphone milik ibu mereka.

Arsyad yang tidak terima meminta Riski untuk menebus HP tersebut.

Baca juga: Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit, Ini Kondisi Terkini Yahya Waloni

Arsyad memberi Riski waktu 1 x 24 jam untuk mengembalikan HP milik ibu mereka.

"Dia (Arsyad) memang enggak cocok sama abangnya," kata Iam.

Namun, Iam tak menjelaskan apakah HP yang digadai itu sudah dikembalikan atau belum.

Hanya saja, kata Iam, Arsyad sempat meminta tolong pada teman-temannya untuk memberi pelajaran pada sang kakak.

Namun Iam dan teman-teman lain berusaha meredakan amarah Arsyad.

Kuat dugaan, masalah ini pula yang membuat Arsyad tega menikam abangnya hingga tewas di dalam kamar.

ilustrasi pembunuhan
ilustrasi pembunuhan (Net)

Baca juga: Polisi Duga Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Orang Dekat, Pengacara : Ada Ketakutan dari Yosef

Sujud depan Jenazah Ayahnya

Sejumlah warga yang ada di lokasi pembunuhan mengatakan bahwa Arsyad tidak melarikan diri pasca membunuh ayah dan abang kandungnya.

Menurut warga, Arsyad terdiam di dalam rumah.

Bahkan saat itu dia bersujud di depan jenazah ayahnya, sambil menangis tersedu.

Pelaku seolah menyesali perbuatannya.

Pelaku mengaku merasa seperti kesurupan saat menikam ayah dan kakak kandungnya secara membabi buta,

lustrasi penjahat pembunuhan
lustrasi penjahat pembunuhan (TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

"Saya melihat tersangka sudah bersujud di depan pintu mayat ayahnya, dan saya juga menemukan korban sudahberlumuran darah dan tak bernyawa," ujar Zaki, warga sekitar.

Sementara itu, warga lainnya bernama Aziz mengaku melihat pelaku menangis.

Dengan suara gemetar, pelaku menyebutkan letak pisau yang digunakannya untuk menghabisi nyawa ayah dan kakak kandung.

"Pelaku sempat berteriak histeris 5 menit. Lalu dia mengatakan pisaunya ada di dapur," ucap Aziz.

"Saya melihat tersangka sudah bersujud di depan pintu mayat ayahnya, dan saya juga menemukan korban sudahberlumuran darah dan tak bernyawa," ujar Zaki, warga sekitar.

Baca juga: Anggota Polisi Alami Kejang Saat Menunggu di Lobi Panti Pijat, Sempat Mengeluh Pusing

Sementara itu, warga lainnya bernama Aziz mengaku melihat pelaku menangis.

Dengan suara gemetar, pelaku menyebutkan letak pisau yang digunakannya untuk menghabisi nyawa ayah dan kakak kandung.

"Pelaku sempat berteriak histeris 5 menit. Lalu dia mengatakan pisaunya ada di dapur," ucap Aziz.

Dari keterangan masyarakat, pisau yang dipakai Arsyad membunuh ayahnya ditemukan di dapur rumah.

Dia pun mengakui sudah khilaf menghabisi orangtua yang selama ini membesarkannya.

"Saya khilaf, mohon ampun pak," ujar pelaku.

ilustrasi sujud
ilustrasi sujud (Net)

Setelah membunuh ayah dan abang kandungnya, Arsyad memilih tidak melarikan diri.

Warga yang ada di lokasi kemudian mengubungi petugas Polsekta Medan Barat.

Begitu menerima laporan, polisi langsung menyambangi lokasi kejadian.

Arsyad yang berada di rumahnya langsung dibekuk dan digelandang ke kantor polisi.

(Kolase TribunBogor/ TribunMedan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved