Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kemenkes Sebut Vaksin Nusantara Tak Boleh Dikomersilkan, Ini Alasannya

vaksin besutan mantan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto itu hanya dapat diakses masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian

Editor: Damanhuri
Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi 

"Jangan pilih vaksin Karena semua vaksin sama dan berkhasiat dan Insyaallah semuanya juga halal," katanya.

Ia menjelaskan, hingga 26 Agusutus 2021, capaian vaksinasi dosis pertama adalah 28,53 persen. Sedangkan vaksinasi dosis kedua sebesar 16,02 persen.

Muhadjir mengatakan butuh keterlibatan banyak pihak agar jumlah vaksinasi nasional terus meningkat.

"Pemerintah mengajak semua pihak baik itu organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan para tokoh-tokoh keagamaan dan tokoh masyarakat, para swasta pelaku usaha organisasi-organisasi swadaya masyarakat dan voluntir untuk terus saling bahu membahu bekerja sama untuk demi suksesnya vaksinasi nasional ini," katanya.

Tiga Kloter

Muhajir menyambut kedatangan tiga kloter vaksin Covid-19 tiba di Indonesia pada Senin (30/8/2021).

Vaksin yang datang adalah AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis, 5 juta vaksin jadi Sinovac, dan 9,2 juta vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk.

Kedatangan vaksin-vaksin tersebut, menurutnya, merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga ketersediaan vaksin untuk program vaksinasi nasional.

"Semua ini adalah sebagai bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional," katanya. (Tribun Network/Rina Ayu/Taufik Ismail/sam)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved