Mengerikan Orang Tua Tumbalkan Mata Anak, Ngaku Dapat Bisikan Gaib Kematian Kakak Korban Tragis

Bocah di Kabupaten Gowa menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan orang tuanya. Korban dilaporkan dijadikan tumbal pesugihan.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Soewidia Henaldi
KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.
Seorang bocah perempuan menjani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sunggiminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Korban diduga dianiaya oleh orang tua. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang bocah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menjadi korban penganiayaan.

Dari hasil penyelidikan sementara, penganiayaan itu dilakukan oleh ibu dan ayah korban.

Tak hanya itu, polisi juga turut mengamankan dua anggota keluarga korban lainnya.

Kasus tersebut kian menuai perhatian setelah dikaitkan dengan hal klenik.

Dilaporkan bahwa bocah 6 tahun berinisial AP itu dianiya pelaku untuk dijadikan tumbal pesugihan.

Tak hanya AP, sang kakak, DS (22) bahkan dikabarkan menjadi korban kejadian serupa.

Diketahui jika kakak korban, DS meninggal dunia satu hari sebelum AP dianiya.

Dugaan pelaku mengikuti ilmu hitam pun mencuat.

Terkait maraknya dugaan pesugihan ini, polisi masih mendalaminya.

Terungkapnya kasus penganiayaan dan dugaan pesugihan ini setelah aksi para pelaku tepergok kerabat korban.

Dari keterangan kerabat yang bernama Bayu (34), awalnya ketika itu terdengar suara tangisan seorang anak.

Baca juga: Tumbalkan Mata Anak Kandung, Orangtua dan Nenek di Gowa Ngaku Dapat Bisikan Gaib Pulang dari Kuburan

Baca juga: Dengar Teriakan dari Dalam Kamar, Bocah Panik Lihat Ibu Bapaknya Merintih Kesakitan di Kasur

Hingga kemudian Bayu pun syok mendapati AP sedang dianiaya secara beramai-ramai.

"Jadi kronologisnya begini kami baru saja pulang dari pemakaman (DS) kakak korban ini dan singgah duduk duduk istirahat di depan rumah korban dan tak lama kemudian kami mendengar teriakan anak kecil ternyata kami pergoki mereka sementara menggelar ritual dan berusaha mencongkel mata kanan korban akhirnya petugas Babinkamtibmas mengambil paksa korban," papar Bayu.

Kasatreskrim Polres Gowa, AKP Bobby Rachman mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengamankan empat orang.

"Untuk pelaku yang kami amankan ada 4 orang, kejadian tersebut bermula terjadi pada tanggal 1 September 2021 terjadi tidak kekerasan terhadap anak di bawah umur, para pelaku kebetulan adalah ibu, bapak, paman dan kakek korban," ucap Bobby.

Kabarnya, kedua orangtua AP dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar untuk menjalani observasi.

ILUSTRASI Penganiayaan
ILUSTRASI Penganiayaan (Shutterstock via Kompas.com)

Bobby Rachman mengatakan, korban mengalami luka di bagian mata kanannya.

Tak hanya itu, polisi juga mendapati luka di beberapa bagian tubuh korban lainnya.

"Akan dilakukan tindakan operasi, mudah-mudahan kita berdoa supaya korban cepat kembali sembuh, lekas pulih," ujar Kasatreskrim seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube tvOnenews, Minggu (5/9/2021).

Dari hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, polisi mengungkapkan bahwa motif dari peristiwa ini adalah halusinasi dan bisikan gaib.

"Berdasarkan hasil interogasi dari para tersangka, motifnya ini adalah halusinasi, di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban," kata Boby.

Baca juga: Dengar Teriakan dari Dalam Kamar, Bocah Panik Lihat Ibu Bapaknya Merintih Kesakitan di Kasur

Baca juga: Jeritan Bocah 6 Tahun Korban Pesugihan Ayah dan Ibu, Kaki Korban Dipegangi Kakek Nenek Saat Ritual

Lebih lanjut mengatakan jika pelaku mengaku melihat ada yang merasuki korban.

"Jadi para pelaku berhalusinasi bahwa ada sesuatu yang merasuki korban, karena pelaku diduga ikuti ilmu hitam berupa pesugihan," terangnya.

Ia menambahkan, berdasarkan keterangan warga, ibu dan ayah korban mengikuti ilmu hitam.

"Dari info yang kami dapat memang, untuk kedua pelaku khususnya ibu dan bapak memang dari keterangan warga mereka mengikuti ilmu hitam berupa pesugihan," tambahnya.

Sementara itu menurut Bayu, di rumah korban kerap dilakukan suatu ritual pada malam tertentu.

"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," kata Bayu.

Misteri tewasnya kakak korban

Di tengah kasus penganiayaan terhadap AP, muncul dugaan kejadian serupa terhadap kakak korban.

"Untuk kakak korban sudah meninggal satu hari sebelum kejadian, tentang kejadian tersebut tim penyidik sedang memeriksa saksi apakah ada kekerasan pada kakaknya juga atau tidak," kata Kasatreskrim.

Sementara itu kerabat korban, Bayu mengungkapkan jika DS diduga tewas setelah dicekoki 2 liter air garam oleh pelaku.

Ia menyebutkan, DS meninggal dalam kondisi telinga, mata dan hidung mengeluarkan darah.

"Informasi yang kami dapat dari beberapa keluarga dan pihak kepolisian ini kakak korban meninggal dunia karena dicekoki air garam sebanyak dua liter dan ini juga pengaruh ritual pesugihan kedua orangtuanya," kata Bayu, paman korban AP dan DS kepada Kompas.com, Minggu, (5/9/2021).

Kapolres Gowa AKBP Tri Goffarudin menambahkan pihaknya pun telah menerima laporan terkait meninggalnya kakak AP.

"Laporan tentang meninggalnya kakak korban juga telah kami terima namun saat ini kami fokus dulu pada korban anak usia enam tahun ini (AP) yang jelas kami akan usut tuntas termasuk akan berkoordinasi dengan departemen agama dan tokoh-tokoh masyarakat setempat terkait ritual yang menyesatkan ini" kata Kapolres Gowa AKBP Tri Goffarudin pada Minggu (5/9/2021).

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved