6 Hari Lalu Dicek Petugas PUPR, Jalan Amblas di Sholis Bogor Belum Ada Penanganan

Seperti diketahui pada Selasa (31/8/2021), petugas Kementerian PUPR Melalui PPK 5.2 Wilayah DKI-Jawa Barat sudah melakukan peninjauan.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Atang Trisnanto meninjau lokasi jalan amblas di Jalan Sholeh Iskandar Simpang Jalan Raya Cilebut, Selasa (31/8/2021) didampingi anggota DPRD Kota Bogor Karnain Asyhar dan perwakilan dari Kementerian PUPR wilayah Jawa Barat. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Paska dilakukan peninjauan kondisi jalan amblas di Jalan Sholeh Iskandar tepatnya di underpass Simpang Jalan Cilebut hingga kini belum ada penanganan secara fisik.

Seperti diketahui pada Selasa (31/8/2021), petugas Kementerian PUPR Melalui PPK 5.2 Wilayah DKI-Jawa Barat sudah melakukan peninjauan.

Pantauam TribunnewsBogor.com Senin (6/9/2021), belum terlihat adanya penanganan secara fisik, baik pemasangan lempengan baja ataupun asphalt shield seperti yang sudah direncanakan.

Sebelumnya Pemerintah Kota Bogor mengatakan terus melakukan upaya kordinasi dengan pemerintah pusat untuk segera dilakukan perbaikan jalan amblas di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, tepatnya di Simpang menuju arah Jalan Raya Cilebut.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan bahwa jalur tersebut merupakan kewenangan oemerintah pusat sehingga dirinya sudah mebyurati balai besar jalan nasional untuk dilakukan perbaikan

"Kita nunggulah sambil dorong percepatan balai besar merespon untuk perbaikan, kita tidak ingin setelah jadi bencana baru ditangani," ujarnya.

Maka dari itu kata Dedie pihaknya juga sudah melakukan beberapa langkah.

Namun untuk sementara waktu kata Dedie akan dibatasi tonase kendaraan yang melintas.

Sementara itu ditempat terpusah Kepala Pengawas Lapangan PPK 5.2 Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Kemen PUPR, Arimi Indira Suralena mengatakan, pihaknya akan melakukan survey dan pengujian lebih lanjut untuk dapat dicarikan penanganan yang tepat dari masalah penurunan jalan tersebut.

Indri menyebutkan, beberapa alternatif penanganan sementara yang mungkin dilakukan yaitu retak pada jalan ditutup dengan Asphalt Sealant agar air tidak masuk kedalam timbunan.

Bisa juga dengan pemasangan plat baja untuk membantu mengurangi beban dinding penahan tanah.

"Tim teknis kami akan melihat dan melakukan survey serta pengujian lebih lanjut untuk segera direncanakan penanganannya,” ujar Indri.

Sementara itu, sambung dia, terkait penanganan permanen hal itu sedang dalam pengajuan.

"Setelah ditinjau oleh tim teknis dari Kemen PUPR, rencananya penanganan permanen bisa dilaksanakan tahun ini atau pada 2022," katanya.

Sampai berita ini diturunkan, Senin (6/9/2021). TribunnewsBogor.com masih berupaya melakukan konfirmasi tekait penaganan dan hasil tinjaun dari tim PUPR

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved