Info Kesehatan

Diidap Ari Lasso, Berikut Gejala Penyakit Kanker Limfoma, Waspada Jika Sering Keringat di Malam Hari

Kanker Limfoma menjadi perbincangan baru-baru ini setelah Ari Lasso dikabarkan menderita Kanker Limfoma stadium 2.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Pexels.com
ilustrasi - gejala kanker limfoma, penyakit yang diidap Ari Lasso 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kanker Limfoma menjadi perbincangan baru-baru ini setelah Ari Lasso dikabarkan menderita Kanker Limfoma stadium 2.

Dikutip dari cancer.org, Limfoma adalah kanker yang dimulai pada sel-sel yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Mengetahui jenis limfoma adalah penting karena hal itu mempengaruhi pilihan pengobatan dan pandangan ke depannya (prognosis).

Jenis kanker Limfoma

Mengutip WebMd Cancer Center, Kanker Limfoma dibedakan menjadi dua jenis, yakni hodgkin dan juga non-hodgkin.

Jenis non-hodgkin merupakan yang menyerang kebanyakan penderita limfoma.

Limfoma Non-Hodgkin dan Hodgkin melibatkan berbagai jenis sel limfosit. Setiap jenis limfoma tumbuh pada tingkat yang berbeda dan merespon secara berbeda terhadap pengobatan.

Limfoma sangat dapat diobati, dan pandangannya dapat bervariasi tergantung pada jenis limfoma dan stadiumnya.

Konsultasi dengan dokter dapat membantu untuk menemukan perawatan yang tepat untuk jenis dan stadium penyakit pasien.

Perbedaan Limfoma dengan leukemia:

  1. Limfoma dimulai pada limfosit yang melawan infeksi.
  2. Leukemia dimulai pada sel-sel pembentuk darah di dalam sumsum tulang.

Hingga saat ini, ilmuwan belum dapat memastikan apa penyebab kanker Limfoma dalam banyak kasus.

Orang yang berisiko terkena kanker Limfoma:

  1. Berusia 60-an atau lebih untuk kanker Limfoma non-Hodgkin;
  2. Berusia antara 15 dan 40 atau lebih dari 55 tahun untuk limfoma Hodgkin;
  3. Umumnya laki-laki, namun subtipe tertentu mungkin lebih umum diderita wanita;
  4. Memiliki sistem kekebalan yang lemah dari HIV/AIDS, transplantasi organ, atau bagi orang yang memiliki penyakit kekebalan;
  5. Memiliki penyakit sistem kekebalan tubuh seperti rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, lupus, atau penyakit celiac;
  6. Telah terinfeksi virus seperti Epstein-Barr, hepatitis C, atau leukemia/limfoma sel T manusia (HTLV-1);
  7. Memiliki kerabat dekat yang menderita Limfoma;
  8. Terkena benzena atau bahan kimia untuk membunuh serangga dan gulma;
  9. Pernah dirawat karena limfoma Hodgkin atau non-Hodgkin di masa lalu;
  10. Diobati karena kanker dengan radiasi.

Gejala Kanker Limfoma

  1. Sering demam tanpa sebab jelas.
  2. Muncul kelenjar getah bening di leher atau ketiak bengkak.
  3. Perut bengkak tanpa sebab jelas.
  4. Mengeluarkan banyak keringat, terutama di malam hari.
  5. Mudah lelah.
  6. Tidak nafsu makan.
  7. Badan mudah memar atau berdarah.
  8. Berat badan mulai turun, padahal tidak sedang diet khusus.
  9. Badan mudah sakit atau mudah terinfeksi.
  10. Sering batuk, nyeri dada, atau mengalami gangguan pernapasan.
  11. Muncul ruam dan gatal.

Bagi pasien yang mengalami gejala di atas segera hubungi dokter. Penanganan segera dapat mencegah terjadinya gejala yang lebih parah.

Selain itu, ada beberapa pengobatan kanker Limfoma yang perlu diketahui. Berikut rangkumannya dikutip dari WebMD Cancer Center.

Pengobatan Kanker Limfoma

Perawatan yang pasien dapatkan tergantung pada jenis limfoma yang pasien miliki dan stadiumnya.

Perawatan utama untuk limfoma non-Hodgkin adalah:

  1. Kemoterapi, yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
  2. Terapi radiasi, yang menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker.
  3. Imunoterapi, yang menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel kanker.
  4. Terapi bertarget yang menargetkan aspek sel limfoma untuk mengekang pertumbuhannya.

Perawatan utama untuk limfoma Hodgkin adalah:

  1. Kemoterapi.
  2. Terapi radiasi.
  3. Imunoterapi.

Jika perawatan ini tidak berhasil, pasien mungkin menjalani transplantasi sel induk.

Pertama pasien akan mendapatkan dosis kemoterapi yang sangat tinggi.

Perawatan ini membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menghancurkan sel-sel induk di sumsum tulang yang membuat sel-sel darah baru.

Setelah kemoterapi, pasien akan mendapatkan transplantasi sel induk untuk menggantikan sel-sel yang telah dihancurkan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Kanker Limfoma

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved