Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Hotman Paris Ungkap Posisi Penting di Pemerintahan : Lebih Bebas
siapa yang menyangka bahwa pengacara Hotman Paris ternyata pernah menolak tawaran jadi Menteri Jokowi
Hotman Paris menegaskan, dirinya tidak ingin terjun ke dunia politik.
Ia juga mengatakan bahwa banyak tokoh partai politik yang justru menjadi kliennya.
"Ya saya tidak ingin masuk politik, karena dari dulu pun hampir semua tokoh partai politik itu klien saya," kata Hotman Paris, dikutip TribunSolo.com dari Tribun Wow.
Baca juga: Geram Kasus Pelecehan Seksual, Ernest Prakasa Blokir Nomor Ketua KPI : Saya Sudah Tidak Percaya Lagi
Kemudian, pengacara asal Sumatera Utara ini membeberkan kedekatannya dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Hotman Paris membeberkan bahwa belum lama ini dirinya diajak oleh Prabowo Subianto bermain Polo.
"Kemaren malah Prabowo ngundang saya maen apa itu, maen Polo," kata Hotman.
Selain itu, Hotman Paris juga mengungkapkan bahwa ia juga menjadi kuasa hukum dari para Ketua Partai Politik, seperti Partai Golkar dan Perindo.
"Saya pengacara keluarga dia puluhan tahun, saya pengacaranya ketua Golkar, saya pengacaranya yang punya TV ini juga dari partai-partai," jelas Hotman Paris.
Selain itu, pengacara 61 tahun ini mengungkap tidak mau jadi pejabat lantaran merasa akan tidak bebas.
"Aku enggak mau diatur, aku lebih bebas begini," ucapnya.
"Aku masuk partai politik, enggak bisa lagi kayak gini gitu loh," sambung Hotman Paris sambil memeluk asisten pribadinya di Hotman Paris Show.
Punya Posisi Penting di Pemerintahan
Kini terungkap dari akun Instagramnya, Hotman Paris menjadi konsultan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Pengacara yang dekat dengan artis kondang itu mengunggah foto pertemuannya dengan Airlangga.
Dalam kesempatan itu, Hotman mengatakan ia memberikan konsultasi hukum kepada Airlangga.