Bertemu Bupati Cianjur, Ade Yasin Bahas Kemacetan Puncak hingga Pengembangan Jalur Puncak 2

Ade Yasin dan Bupati Cianjur Herman Suherman melakukan pertemuan di Cisarua, Kabupaten Bogor demi mencari solusi kemacetan Jalur Puncak.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Istimewa/Pemkab Bogor
Bupati Bogor Ade Yasin dan Bupati Cianjur Herman Suherman melakukan pertemuan di Cisarua, Kabupaten Bogor demi mencari solusi kemacetan Jalan Raya Puncak, Sabtu (18/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunnewaBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Bupati Bogor Ade Yasin dan Bupati Cianjur Herman Suherman melakukan pertemuan di Cisarua, Kabupaten Bogor demi mencari solusi kemacetan Jalan Raya Puncak, Sabtu (18/9/2021).

Dalam pertemuan ini hadir pula pejabat DPRD, TNI, Polri, Pengadilan Negeri dari masing-masing kedua wilayah termasuk dihadiri perwakilan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Dalam pertemuan itu dibahas terkait pembangunan Jalur Puncak 2 atau Jalur Poros Tengah Timur (PTT) sebagai solusi kemacetan di Jalan Raya Puncak.

Bupati Bogor Ade Yasin bahkan mengatakan bahwa Jalur Puncak 2 ini merupakan satu-satunya solusi besar dalam mengatasi kemacetan di Puncak.

"Harus ada solusi besar mengatasi masalah Puncak, solusinya hanya satu yakni buka jalur baru yaitu Jalur Puncak 2. Pemkab Bogor mengusulkan alternatif melalui pengembangan kawasan Puncak 2 melalui pembangunan jalur Poros Tengah Timur," kata Ade Yasin.

Rencana PTT ini di Kabupaten Bogor dan Cianjur ini, kata Ade, menghubungkan antara Sirkuit Sentul yang berada di akses pintu tol Jagorawi dengan Istana Cipanas yang berada di Jalan Raya Puncak-Cianjur serta Cariu yang berada di jalan provinsi ruas Transyogi.

"Jalan Poros Tengah Timur memiliki peran vital dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan regional di wilayah Jawa Barat dan akan menghubungkan wilayah Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang," kata Ade.

Ade menjelaskan, berdasarkan hasil kajian, pembangunan jalur PTT akan menciptakan efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen dan menurunnya tingkat kemacetan kawasan Puncak sebesar 50 persen.

Di sebagian titik pada kawasan yang akan dilalui oleh PTT, memurutnya, memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan.

Sehingga jika akses jalan ditingkatkan, akan membagi tujuan wisata masyarakat dan tidak lagi terfokus ke Puncak.

“Total perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan adalah kurang lebih sebesar Rp 5 Triliun. Keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemkab Bogor, sehingga membutuhkan dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved