IPB University

Dr Hawis Madduppa Paparkan eDNA Nexgen Biomonitoring di Hadapan Mahasiswa Doktor Undip

Dr Hawis Madduppa menyebut, teknik ini penting digunakan untuk memonitoring biodiversitas di Indonesia yang melimpah

Editor: Mohamad Rizki
IPB University
Dr Hawis Madduppa, dosen IPB University 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dr Hawis Madduppa, dosen IPB University berikan penjelasan tentang teknik pemantauan keanekaragaman hayati laut dengan Next Generation Biomonitoring.

Ia menyebut, teknik ini penting digunakan untuk memonitoring biodiversitas di Indonesia yang melimpah.

Lebih lanjut Dr Hawis menyebutkan bahwa DNA lingkungan (eDNA) adalah alat pengembangan yang dapat memberikan penilaian keanekaragaman hayati laut yang lebih komprehensif daripada metode sensus visual tradisional.

“Ini telah diusulkan sebagai metode biomonitoring generasi berikutnya yang canggih dan non-invasif untuk mendeteksi keberadaan organisme akuatik,” ujar Dr Hawis Madduppa, Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University.

Akibatnya, katanya, hasil pendekatan biomonitoring berikutnya sangat penting untuk menyediakan data untuk prioritas konservasi dan pengelolaan perikanan.

Dr Hawis menjelaskan, proses penentuan status dan pelacakan perubahan dalam organisme hidup dan kompleks ekologi di mana mereka menjadi bagiannya.

Pendekatan ini juga mengukur kemajuan menuju target global untuk mengurangi laju hilangnya keanekaragaman hayati bergantung pada pemantauan kelimpahan spesies, ancaman kepunahan, serta peranan jasa ekosistem.

Biomonitoring konvensional, katanya, merupakan metode konvensioal yang lazim digunakan untuk monitoring biota atau organisme.

Metode ini pada dasarnya mengacu pada obervasi langsung.

Pada observasi secara langsung, banyak organisme renik dan kriptik tidak terobservasi, juga ketidaksesuaian waktu dan kemunculan organisme menjadikan inaccuracy biodiversity assessment.

“Tantangan lainnya berupa kondisi lapang dan estimasi obervasi lapang yang membutuhkan waktu lebih lama.

Serta perlunya expertise khusus dalam mengidentifikasi organisme,” tambahnya dalam Kuliah Umum Online Program Studi Doktor Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro dengan tema “Kebijakan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Laut di Indonesia,”.

Lebih lanjut, pakar biologi laut IPB University itu menjelaskan, pendekatan eDNA jelas bermanfaat untuk menilai keanekaragaman hayati laut dalam skala besar.

Tidak hanya itu, pendekatan ini dapat memberikan data untuk mendukung strategi pengelolaan terumbu karang regional.

“Untuk pemantauan biologis dan evaluasi keanekaragaman terumbu yang terisolasi, eDNA dapat direkomendasikan sebagai alternatif atau pelengkap metode survei visual, dengan persyaratan yang tidak terlalu ketat dalam hal keadaan lapangan (misalnya visibilitas) dan kompetensi taksonomi,” tambah Dr Hawis Madduppa.

Ia juga menjelaskan, pendekatan ini dapat mengetahui keanekaragaman spesies dan sejauh mana taksa yang berbeda didistribusikan.

Hal ini penting untuk memajukan pemahaman peneliti tentang ekologi laut, dan ini dapat membantu meramalkan dinamika dan evolusi populasi, serta meningkatkan upaya konservasi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved