Mantan Menteri Kehutanan : Kebun Raya Bogor Sangat Terbuka Jadi Lokasi Wisata Konservasi
Kebun Raya Bogor sebagai tempat konservasi yang menjalankan lima tugas dan fungsi (tusi) terus berupaya agar semua berjalan secara proposional.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Karena saat ini world night botanical garden juga sudah lebih dulu dilakukan di kebun raya di dunia yang kemudian diadopsi di Kota Bogor.

"Iya memang tim peneliti dari BRIN sedang merancang proses penelitian terkait dengan hal ini ya jadi sebetulnya akan dilakukan secara holistik ya bukan hanya glow tapi dampak lampu terhadap taman kota kemudian kebun raya yang ada ditengah kota kemudian kebun yang ada ditempat lain itu akan dilakukan dalam kurun wakru satu tahun," ujarnya.
Untuk itu kata Yan keberadaan Glow sebagai inovasi untuk memberikan edukasi tentang konservasi dan lingkungan ini harus tetap berjalan agar penelitian yang sudah dirancang juga bisa dilakukan secara menyeluruh.
"Iya jadi justru kalau Glownya ditunda kita jadi tidak bisa melakukan riset," katanya.
Karena kata Yan secara keseluruhan aktivitas Glow juga hanya berlangsung dua hari selama satu minggu.
"Jadi justru itu kita jadikan sebagai satu penelitian, itu sebabnya justru kesempatan bagi kami di BRIN untuk menjadikan itu sebagai situs penelitian dengan waktu tertuntu, " katanya.
Saat ini kata Yan penelitian sudah memasuki tahap identifikasi jumlah tanaman yang berada di lokasi Glow.
"Yang baru diidentifikasi awal Ada 25 jenis yang ditanam disitu sisanya tanaman biasa yang akan kita amati. Terus tanaman koleksi itu masing masing peneliti sudah menyiapkan desainnya dan juga kita berencana memansang sensor tidak hanya di Glow," katanya.(*)