Pelajar SMAN di Kota Bogor Tewas, Bima Arya Akan Kosultasi dengan Gubernur Jawa Barat

Untuk itu Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akan melakukan konsultasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Peristiwa tragis yang menimpa pelajar SMAN di Kota Bogor berinisial RM oleh pelajar lainnya berinisial RP kembali membuat catatan hitam prilaku kekerasan dikalangan pelajar. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Peristiwa tragis yang menimpa pelajar SMA Negeri di Kota Bogor berinisial RM oleh pelajar lainnya berinisial RP kembali membuat catatan hitam prilaku kekerasan di kalangan pelajar.

Kejadian yang terjadi di Jalan Raya Palupuh beberapa waktu lalu itu pun, menjadi atensi bersama dari pihak kepolisian Pemerintah Kota Bogor sekolah, dan terutama KCD yang merupakan kepanjangan tangan dari Provinsi Jawa Barat.

Karena seperto diketahui kewenangan SMAN berada di bawah Jawa Barat.

Untuk itu Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akan melakukan konsultasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Saya akan berkonsultasi dengan gubernur untuk secara sistematis merumuskan kebijakan yang lebih efektif untuk mencegah hal ini terulang kembali," katanya, Jumat (8/10/2021) sore usai bertemu pelaku di Mapolresta Bogor Kota.

Walaupun sebenernya kejadian tersebut berada di luar sekolah dan terjadi malam hari.

Namun usut punya usut, awal mula peristiwa itu terjadi karena dendam atau permusuhan antara oknum pelajar dari dua sekolah tersebut.

Pengakuan pelaku pembunuhan

Sebelum peristiwa tragis yang menewaskan seorang pelajar berinisial RM (17) oleh seorang pelajar lainnya berisisial RP (18) di Jalan Palupuh Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor rupanya keduanya sempat terlibat perselisihan terlebih dahulu.

Korban dan pelaku yang berbeda sekolah dan berbeda tempat nongkrong itu terlibat perselisihan yang diduga menjadi penyebab awal pelaku melakukan aksi kekerasan.

Dari pengakuan RP sebelum melakukan aksi pembunuhan itu Ia lebih dulu terlibat perselisihan dengan orang yang tidak dikenalnya yang dia anggap adalah korban.

"Motor saya ditabrak bang, pukul 21.00 WIB bang, saya dipukulin sama korban bang, terus saya kabur, karena saya anak SMAN berbeda, SMAN saya dan dia kan musuhan," kilahnya saat ditanya oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat di Mapolresta Bogor Kota, didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Jumat (8/10/2021).

Usai terlibat perselisihan dengan orang yang tidak dikenal itu, Ia pun kemudian pergi melarikan diri untuk mengambil senjata tajam.

Kemudian Ia bersama temannya berboncengan untuk mencari orang yang memukulinya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved