Didemo Gara-gara Nikahkan Putrinya yang Masih SMP, Ketua MUI Santai : di Kampung Banyak, Gak Protes?
NK dinikahkan oleh ayahnya yang merupakan ketua MUI di Buru Selatan dengan seorang ustaz asal Tangerang sekira dua pekan yang lalu.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gara-gara aksinya yang menuai kontroversi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buru Selatan, Maluku, Ambo Intan Karate didemo warga.
Sang Ketua MUI ini menikahkan putrinya sendiri, NK yang masih di bawah umur.
NK saat ini masih duduk di bangku SMP kelas 8 di SMP Negeri 1 Namrole, Buru.
Akan tetapi, NK dinikahkan oleh ayahnya, Ambo dengan seorang ustaz asal Tangerang sekira dua pekan yang lalu.
Sontak pernikahan dini itu pun menuai reaksi keras dari para siswa dan guru-guru SMP hingga melakukan demo menentang aksi sang Ketua MUI selaku orangtua NK.
Mengetahui dirinya didemo gara-gara menikahkan putrinya, Ketua MUI Kabupaten Buru Selatan itu pun buka suara.
Ambo meminta agar berita pernikahan putrinya itu tidak perlu dibesar-besarkan.
Menurutnya, di kampung-kampung banyak praktik pernikahan dini.
Namun, karena statusnya sebagai anak Ketua MUI, pernikahan dini itu pun menuao sorotan dan reaksi dari masyarakat.
“Begitu saja sebenarnya kenapa harus dibesar-besarkan,” ujar Ambo.
“Kenapa anak Ketua MUI yang disorot-sorot begitu, di kampung-kampung banyak anak SMP yang menikah tapi tidak pernah diprotes,” tegasnya.
Baca juga: Siswi SMP Anak Ketua MUI Dinikahkan dengan Ustaz, Terkenal Berprestasi, Kini Tak Sekolah Karena Malu
Ia mengaku kesal karena banyak anak usia sekolah yang menikah tapi tidak pernah memunculkan kehebohan seperti yang terjadi pada putrinya.
"Banyak anak putus sekolah, apa Komnas HAM turun?"
Ambo juga menyampaikan banyak anak dibawah umur yang terlantar di Maluku tapi tidak pernah disorot publik.
“Banyak anak yang putus sekolah. Ada anak-anak yang terlantar apa ada komnas HAM yang turun apa ada yang demo, tidak tahu ada tendensi apa buat saya,” ujarnya.
FOLLOW:
Menurut Ambo, pernikahan putrinya NK dengan sang ustaz itu bukan karena paksaan, namun atas keinginan putrinya sendiri.
“Ada keinginan dia pingin menikah dan kita orangtua membiarkannya begitu ya sudah, sebagai orangtua terpaksa kita nikahkan.
Daripada dia terjebak dalam perbuatan haram yang tidak-tidak,” kata Ambo dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com via telepon seluler, Sabtu (9/10/2021).
Baca juga: Terus Dituding Dalang Pembunuhan Tuti, Kesabaran Yosef Habis, Ancam Laporkan Akun Pembuat Fitnah
Sebut Sudah Jodoh dan Dapat Mimpi
Saat disinggung soal perkenalan antara putrinya dengan sang suami, Ambo hanya mengatakan itu sudah jodoh.
“Memang sudah jodohnya, itu namanya jodoh, kematian siapa yang bisa lari daripada itu,” katanya.
Tak hanya itu, Ambo menyebut sebelum menikahkan putrinya dengan ustaz, ia mendapatkan petunju lewat mimpi.

Dalam mimpinya, sang ustaz itu diminta untuk segera meminang NK.
Setelah itu, ia kemudian menemui kepala sekolah untuk membicarakan rencana pernikahan anaknya itu.
“Iya namanya orang hidup ada guru kan begitu ada bisaro-bisaro ada apa begitu ada, tapi itu masalah pribadi lah, iya (mimpi) insya Allah ada,” ujarnya.
Kepala SMP Negeri 1 Namrole, Noho Lesilawang mengaku kaget saat Ambo menemui dirinya di rumah untuk membicarakan pernikahan putrinya.
“Ustaz Ambo ceritakan mimpi menantunya itu katanya dia didatangi sejumlah orang bersorban lalu dalam mimpi mereka memintanya untuk segera meminang NK,” ujarnya.
Baca juga: Bopong Istri Pingsan Dituding Settingan, Rizky Billar Ngaku Diingatkan Kondisi Fisik Lesty Kejora
Tanggapan Kepala Sekolah, NK Ngaku Dipaksa Nikah
Noho selaku Kepala SMP Negeri 1 Namrole, mengakui alasan orang tua NK tidak berdasar, sebab dalam undang-undang pernikahan seorang wanita yang menikah harus berusia 19 tahun.
Menurutnya kalaupun tidak ada undang-undang yang melarang siswi di bawah umur untuk menikah tapi ada peraturan lainnya yang melarang hal tersebut.
“Kalaupun peraturan pemerintah tidak ada, di satuan pendidikan itu punya aturan tersendiri yang sudah disepakati oleh komite dan orangtua bahwa kalau ada siswa yang terjadi demikian (menikah) itu tidak bisa lanjut sekolah lagi harus diberhentikan,” katanya.

Tak hanya itu, kepada Noho, NK bercerita sebenarnya masih ingin tetap sekolah namun orangtuanya bersikeras agar ia segera menikah.
Karena dipaksa oleh orangtua, NK akhirnya menuruti keinginan orangtua dengan catatan ia tetap sekolah.
“Saat dipaksa menikah, NK sampaikan kepada bapaknya dia punya permintaan bahwa kalau bapak paksa kasih kawin dia tetap sekolah, itu permintaanya.
Dia akhirnya menuruti keinginan orangtuanya dengan syarat dia tetap bisa bersekolah,” ujar Noho.
Noho mengaku sangat menyayangkan keputusan orangtua NK, Ambo Intan Karate karena tetap memaksa anaknya tetap menikah.
“Orangtuanya bilang ke dia (NK) bapak sudah membaca dan pelajari semua undang-undang tapi tidak ada satu aturan yang melarang tentang itu,” ujarnya.
(TribunBogor/Kompas.com).