Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kemenpora Dihujat karena Merah Putih Tak Berkibar di Thomas Cup, Ajang Formula E Kini Ikut Terancam

Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas Cup 2020 setelag 19 tahun terakhir.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
AFP/CLAUS FISKER
Para pemain Indonesia merayakan kemenangannya setelah menjuarai turnamen beregu putra Piala Thomas di Aarhus, Denmark, pada 17 Oktober 2021. (Photo by Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP) / Denmark OUT 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas Cup 2020 setelag 19 tahun terakhir.

Namun keberhasilan itu diwarnai dengan insiden pelarangan pengibaran sang saka Merah Putih.

Hal itu dikarenakan Indonesia mendapat sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA).

Bahkan dengan adanya sanksi resmi WADA ini maka rencana penyelenggaraan event olahraga internasional di Indonesia, termasuk Formula E juga terancam. 

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.

Dilansir dari Tribunnews.com, Senin (18/10/2021), ia mempertanyakan gerak cepat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam merespons ancaman sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA).

"Prestasi tim Thomas Cup 2020 tentu sangat luar biasa. Keberhasilan mereka membawa pulang Piala Thomas ke tanah air setelah 19 tahun lalu patut diapresiasi. Sayangnya janji Kemenpora dalam merespons ancaman sanksi WADA ternyata tak terbukti di lapangan. Akibatnya Merah Putih tak berkibar dalam peristiwa bersejarah itu," kata Huda.

Sebelumnya WADA mengirim formal notice terkait status Indonesia yang dinilai tidak mengikuti standar Test Doping Plan (TDP) pada 15 September 2021. 

WADA memberikan kesempatan 21 hari kepada Indonesia untuk memberikan klarifikasi. 

Jika klarifikasi tidak dilakukan maka Indonesia akan menerima sanksi  berupa pelarangan menyelenggarakan event olahraga internasional di tanah air maupun pelarangan pengibaran bendera Merah Putih di luar negeri.

Baca juga: Kemenpora Dihujat Habis-habisan Usai Indonesia Juarai Piala Thomas, Taufik Hidayat Beri Kritik Pedas

Baca juga: Indonesia Juara Piala Thomas, Logo PBSI Berkibar Pengganti Bendera Merah Putih

Huda mengatakan dalam pernyataan Menpora Zainudin Amali pada Jumat (8/10/2021), Indonesia akan bergerak cepat memberikan klarifikasi kepada WADA agar terhindar dari sanksi. 

Kemenpora bersama Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) akan memberikan keterangan jika tidak terpenuhinya TDP atlet Indonesia di 2020 karena adanya Pandemi Covid-19.

"Saat itu Pak Menpora menyatakan jika WADA bersedia menunggu sampel uji doping di PON Papua untuk memenuhi batas minimal TDP atlet Indonesia. Ternyata Indonesia resmi disanksi sehingga Merah Putih tidak berkibar meskipun Hendra Setyawan dkk berhasil mengembalikan Piala Thomas ke tanah air," katanya. 

Para pemain Indonesia merayakan kemenangannya setelah menjuarai turnamen beregu putra Piala Thomas di Aarhus, Denmark, pada 17 Oktober 2021. (Photo by Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP) / Denmark OUT
Para pemain Indonesia merayakan kemenangannya setelah menjuarai turnamen beregu putra Piala Thomas di Aarhus, Denmark, pada 17 Oktober 2021. (Photo by Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP) / Denmark OUT (AFP/CLAUS FISKER)

Tak hanya itu saja, dengan adanya sanksi resmi WADA ini, kata dia, maka rencana penyelenggaraan event olahraga internasional di Indonesia seperti gelaran MotoGP Mandalika, Piala Dunia U-21, hingga Formula E juga terancam. 

Selain itu adanya sanksi resmi dari WADA ini maka kesempatan Indonesia untuk ikut biding berbagai turnamen internasional juga terancam. 

"Dari PBSI sendiri juga menyatakan jika kesempatan Indonesia ikut bidding tuan rumah Kejuaraan Dunia, Asian Games, SEA Games, Kejuaraan Dunia Junior, Piala Thomas dan Uber, dan Piala Sudirman juga kian mengecil," katanya. 

Huda berharap agar Kemenpora dan stake holder Indonesia melakukan lobby langsung ke WADA maupun International Olimpyc Committee (IOC) untuk menuntaskan persoalan ini.

Momentum ini, kata dia, juga harus dimanfaatkan untuk membenahi Lembaga Antidoping Indonesia.

"Ada kesan jika doping ini tidak menjadi isu kuat di pengelolaan olahraga di tanah air. Padahal doping ini menjadi concern dari berbagai entitas olahraga internasional untuk memastikan jika penyelenggaraan olahraga berjalan fair dan memenuhi prinsip-prinsip sportivitas," pungkasnya.

Baca juga: Selamat ! Indonesia Juara Piala Thomas 2021, Kalahkan China 3-0 Jojo Jadi Penentu

Baca juga: Nonton Live Streaming Final Piala Thomas 2021 Indonesia vs China, Sedang Berlangsung

Tentang Formula E di Jakarta

Jakarta resmi ditetapkan menjadi tuan rumah ajang balap Formula E pada 4 Juni 2022 mendatang.

Keputusan ini telah ditetapkan melalui FIA World Motor Sport Council di Paris pada Jumat 15 Oktober 2021.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun menyambut baik keputusan Jakarta menjadi tuan rumah Formula E tahun 2022.

"Jakarta menyambut baik bahwa sudah diumumkan kita menjadi tuan rumah."

"Dan kita akan bersiap untuk bulan Juni tanggal 4 tahun 2022, itu saja," kata Anies, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (17/10/2021).

Meski demikian, Anies belum menjelaskan secara rinci dimana nantinya Formula E akan digelar.

Menurutnya, FEO Limited selaku penyelenggara yang akan mengumumkan lokasi balap dari lima lokasi alternatif. 

"Nanti diumumkan oleh mereka," ucap Anies.

Lokasi Sirkuit Formula E

Tujuh bulan jelang perhelatan, hingga kini lokasi balapan masih misteri.

Sejumlah pihak dibuat penasaran dan bertanya tanya dimana ajang balap itu digelar.

Baca juga: Final Thomas Cup 2020, Bagaimana Peluang Tim Indonesia Lawan China? Ini Prediksi Christian Hadinata

Baca juga: LIVE TVRI Final Thomas Cup 2021, Indonesia vs China Malam Ini Jam 18.00 WIB, Ginting cs Siap Beraksi

Pemprov DKI Jakarta segera mengumumkan lokasi sirkuit untuk gelaran Formula E yang akan digelar pada 4 Juni 2022 mendatang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, dalam waktu dekat tim penyelenggara Formula E bakal meninjau lima lokasi yang diajukan jadi sirkuit.

"Sedang menunggu prosesnya secara teknis akan ditinjau dari utusan Formula E. Insha Allah di bulan ini akan diputuskan," kata Riza di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (17/10/2021).

Nantinya, tim dari penyelenggara Formula E bakal menentukan lokasi yang sesuai jadi sirkuit berdasarkan kriteria dan syarat yang sudah ditetapkan.

Ilustrasi Formula E
Ilustrasi Formula E (Istimewa/Tribun Medan)

Pemprov DKI Jakarta berharap satu dari kelima lokasi yang diajukan jadi sirkuit memenuhi standar.

Dengan begitu, ajang balapan mobil listrik itupun akan lancar berlangsung di ibu kota.

"Tentu kita memenuhi sesuai ketentuan. Jadi ada kesepakatan sejak awal, syarat-syarat dan komitmen-komitmen yang sudah kami penuhi," ujarnya.

Perihal kabar bahwa lokasi yang paling memungkinkan adalah Gelora Bung Karno (GBK), Riza menuturkan pihaknya belum dapat memastikan.

Dia hanya menyebut Pemprov DKI Jakarta bakal mengikuti keputusan pihak penyelenggara Formula E dalam menentukan lokasi sirkuit.

"Saya tidak ingin mendahului ya. Nanti kita tunggu saja, ditinjau dulu, dicek dulu. Tentu dengan ketentuan yang ada," tuturnya.(*)

(TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved