Tangani Pasien Melahirkan, Dokter Syok saat Tahu Korban Dirudapaksa, Usianya 12 Tahun : Menyedihkan!
Sang dokter mengatakan bahwa dirinya sering menangani kasus korban pemerkosaan atau hubungan seksual anak di bawah 18 tahun yang hendak melahirkan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- "Menyedihkan", kata seorang dokter kandungan yang terkejut saat menerima pasien tak biasa.
Dr Najdah Othman, seorang dokter Malaysia pun syok begitu tahu usia pasien tersebut.
Dikutip dari laman Mstar pada Selasa (19/10/2021), dokter yang bekerja di Sultanah Aminah Hospital Departemen Darurat, Johor, menceritakan pengalamannya.
Dokter tersebut juga pernah menerima pasien yang hendak melahirkan namun masih berumur 12 tahun.
Hatinya sedih melihat ternyata pasien itu adalah korban rudapaksa.

Selain korban rudapaksa, menurut sang dokter sudah hal umum melihat kasus yang ngakunya hubungan seksual itu terjadi atas dasar suka sama suka atau kesepakatan bersama.
Padahal usia mereka masih anak-anak dan terlalu dini terekspos hal-hal semacam itu.
"Mungkin dari kecil mereka sudah menonton video porno atau belajar dari saudara dan teman," ujar sang dokter seperti dikutip dari Mstar.
Dokter Najdah menambahkan betapa pentingnya kasus-kasus kehamilan anak di bawah umur tersebut untuk diselidiki sebagai kasus perkosaan.
Bagaimanapun, ini melibatkan anak di bawah umur.
"Beberapa hamil, beberapa tidak.
Tetapi tuduhannya tetap sama di bawah perkosaan menurut undang-undang.
Saya hanya ingin pelanggar dihukum.
Tergantung pada penyelidikan dan bukti kasus," tambahnya.
Selain itu, dr Najdah juga menangani kasus perkosaan.
Ia pernah menjumpai korban termuda.

Yakni anak enam tahun yang diperkosa saudara laki-lakinya yang berusia 13 tahun.
"Untuk kasus-kasus yang saling suka, kami hanya bisa memberikan nasihat agar mereka tidak mengulangi dan mengambil pelajaran.
Namun untuk kasus-kasus korban perkosaan, rasanya sangat mengundang simpati.
Mereka mungkin mengalami kesulitan dan trauma untuk melupakan kejadian tersebut."
Sang dokter menambahkan, "Bagi saya, semua kasus di bawah umur masih menjadi korban situasi.
Kebanyakan mereka naif dan tidak tahu bahwa itu salah dan dapat menyebabkan mereka hamil."
Menurut kacamata dr Najdah, anak di bawah umur yang melakukan aktivitas seksual baik secara sukarela maupun terpaksa, dipandang sebagai korban.
Ia menekankan pentingnya pendidikan seksual sejak dini.
Hal ini dimaksudkan agar anak lebih peka dan hati-hati.
"Anak-anak perlu mengetahui bagian tubuh mana yang boleh disentuh, mana yang tak boleh.
Juga bagian tubuh mana yang tak boleh dilihat orang lain.
Mereka juga perlu diberitahu apa akibat dari perbuatannya.
Orang tua juga perlu memantau penggunaan ponsel dan gerak-gerik anaknya."

Dampak kehamilan di bawah umur
Menurut dr Najdah, ukuran panggul yang kecil dapat menyebabkan kesulitan selama proses kelahiran.
Hal tersebut juga bisa menimbulkan risiko komplikasi kelahiran yang tinggi.
"Saat hamil, kondisi fisik wanita berubah.
Jika tubuh belum siap (masih anak kecil), hal ini bisa memengaruhi kandungan dan proses kelahiran.
"Perlu konsulitasikan dulu dengan dokter spesialis untuk menilai kondisi pasien secara keseluruahn.
Jika kandungan dapat menimbulkan efek psikologis jangka panjang atau mengancam nyawa ibu, maka disarankan untuk aborsi.
Dari segi emosi, anak-anak juga belum siap mengurus anaknya kelak.
Ia harus tanggung jawab sebagai single parent.
Hal itu tentunya sulit dilakukan," papar dr Najdah.
Selain sebagai dokter, ia juga ternyata menjadi penasihat di tempat penampungan ibu hamil tanpa suami, yakni Baitus Solehah.
(TribunTrends.com/ Suli Hanna)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Terima Pasien Mau Melahirkan, Dokter Ini Terkejut Si Ibu Masih 12 Tahun: Menyedihkan!, https://trends.tribunnews.com/2021/10/19/terima-pasien-mau-melahirkan-dokter-ini-terkejut-si-ibu-masih-12-tahun-menyedihkan?page=all.