Transisi Pandemi Menjadi Endemi, Wajib Disiplin Prokes Walau Sudah Vaksin

perilaku Prokes yang sudah melekat atau tertanam (embed), vaksinasi lebih dari 70%, serta penggencaran 3T oleh petugas-petugas yang kompeten.

Editor: Ardhi Sanjaya
KPCPEN
Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (19/10) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Meski secara umum penyebaran dan penanganan terkendali, pemerintah masih terus berupaya menurunkan kasus Covid-19 di seluruh pelosok.

Ancaman virus yang dirasa masih akan terjadi beberapa waktu ke depan, menjadikan berbagai strategi dilakukan
dengan matang.

Memasuki masa transisi Covid-19 dari pandemi menjadi endemi, pemerintahpun menguatkan upaya perlindungan kesehatan masyarakat dari hulu ke hilir.

Percepatan vaksinasi, tetap menjaga disiplin protokol kesehatan (Prokes), penguatan testing, tracing, treatment (3T), serta pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat secara luas, terus digencarkan.

Dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (19/10/2021), Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Suprapto menjelaskan terdapat tiga tahapan pandemi Covid-19 menuju endemi.

Pada tahap persiapan, upaya preventif dikatakannya harus dikuatkan. Misalnya perilaku Prokes yang sudah melekat atau tertanam (embed), vaksinasi lebih dari 70%, serta penggencaran 3T oleh petugas-petugas yang kompeten.

Kemudian tahap transisi, di mana jumlah kasus terkendali dan angka kematian dapat ditekan.

“Pada tahap ini, kehidupan kita masuk grey area (area abu-abu, tidak pasti), semua demi menjaga Prokes dan hidup berdampingan dengan Covid-19,” ujar Agus.

Ketiga adalah tahap endemi. “Tahap endemi adalah setelah semua terkontrol dan harapannya,
semua jadi lebih baik.”

Endemi, menurutnya, tidak hanya untuk Indonesia, namun juga dunia internasional. Ia mengatakan, dengan persiapan dan transisi yang baik, maka dapat bersama-sama dan serentak menuju ke tahap tersebut.

Agus optimis, bila angka kasus semakin turun, tidak terjadi gelombang ketiga pada akhir tahun, serta situasi tetap terkendali seperti saat ini, maka tahun depan ekonomi dapat pulih dan tumbuh di atas 5%.

“Saat ini, kita harus terus bangun suasana optimis,” tegasnya.

Memasuki November Desember, menurutnya, terdapat kemungkinan menurunnya imunitas warga yang mendapatkan vaksinasi pada awal tahun. Karena itu, kegiatan masyarakat selama Nataru (Natal dan Tahun Baru) harus disertai disiplin Prokes dan kehati-hatian.

“Virus ini menguji endurance (ketahanan) kita semua untuk tetap disiplin Prokes, serta bersama-sama mendorong upaya 3T,” ujar Agus.

Tidak dapat dipungkiri, masyarakat memang harus selalu diingatkan bahwa meski telah melandai, tapi pandemi belum selesai.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved