Kabar Artis

Psikologis Korban Rudapaksa Terguncang, Atta Halilntar Diminta ke Luwu Timur, LPSK Ungkap Alasannya

Diungkap ibu korban, tiga anaknya itu sempat ingin menghadiri acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Instagram @attahalilintar
Asyik Honeymoon dengan Aurel, Atta Halilintar Cuek Dikecam Komnas Perempuan karena Mau Punya 15 Anak 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Youtuber sekaligus pengusaha Atta Halilintar menanggapi ajakan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk membantu pemulihan korban pemerkosaan di Luwu Timur.

Ajakan LPSK kepada Atta Halilintar itu bukan tanpa alasan.

Tiga bocah korban rudapaksa di Luwu Timur itu ternyata sangat mengidolakan Atta Halilintar.

Karenanya guna memulihkan kondisi psikologis tiga bocah korban pemerkosaan itu, LPSK berencana menggandeng Atta Halilintar untuk melakukan aksi sosial.

Hal tersebut diketahui Atta Halilintar dari cuplikan berita online.

Dalam artikel terebut disebutkan bahwa korban rudapaksa di Luwu Utara itu sering menonton konten milik Atta Halilintar.

Saking mengidolakan Atta Halilintar, korban pemerkosaan itu sampai ingin bertemu suami Aurel itu di Jakarta.

Diungkap ibu korban, tiga anaknya itu sempat ingin menghadiri acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel.

Namun lantaran ada penetapan PPKM di Jakarta, niatan tiga korban rudapaksa itu pun urung.

Baca juga: Atta Halilintar Diminta Dokter Segera Lakukan Operasi, Ternyata Suami Aurel Alami Hal Ini

Mengetahui tiga korban rudapaksa yang kini mengalami trauma psikis itu menggemari sosok Atta Halilintar, LPSK pun melayangkan ide.

Yakni untuk mengajak Atta Halilintar bertemu tiga korban rudapaksa guna memulihkan psikisnya.

Membaca ajakan LPSK tersebut, Atta Halilintar langsung memberikan respon.

Dalam laman Instagram-nya, Atta Halilintar mengaku sedih saat tahu korban pemerkosaan di Luwu Timur mengalami trauma.

Karenanya, Atta Halilintar pun mengaku siap membantu LPSK untuk memulihkan psikologis korban.

Suami Aurel Hermansyah itu langsung mengajak LPSK untuk bertemu guna melakukan audiensi alias perencanaan.

viral kasus 3 anak diduga dirudapaksa ayah kandungnya di Luwu Timur Sulsel
viral kasus 3 anak diduga dirudapaksa ayah kandungnya di Luwu Timur Sulsel (kolase Twitter/projectmultatuli.org)

"Ya Allah..
Sakit sekali dengar berita ini..
Untuk LPSK..
Hayuk kita berjumpa," tulis Atta Halilintar dalam keterangannya di unggahan pada Kamis (21/10/2021).

Tanggapan positif Atta Halilintar yang ingin membantu memulihkan korban pemerkosaan itu mendapat pujian dari sederet artis.

Baca juga: Datangi Rumah Ibu Korban Pemerkosaan Anak, Kapolres Luwu Timur Janji Usut Kasus dengan Profesional

Teuku Wisnu hingga Rizal Armada kagum dengan sikap Atta Halilintar yang sigap membantu orang lain.

teukuwisnu : Maa Syaa Allah

rizalarmada : Masya Allah

Tak hanya para artis, netizen biasa pun salut dengan niat baik Atta Halilintar.

salsabillawahyudiyono1 : Aduh ko saya terharu semoga korban bisa cept ketemu dengan bang atta

andiqadriatihatta : Alhamdulillah.. Perhatiannya Abang

umdaturosida : Semoga secepatnya bisa bertemu, dan bisa mengobati psikologisnya ank2 jg

abdulmalik_mch : Orang baik memang terbaik dan peduli, keren kau bang semoga perbuatanmu melancarkan setiap persalinan istri dan seluruh kelancaran diberikan aamiin

Awal Mula Cerita Pemerkosaan

Sebelumnya diwartakan, kabar tiga orang anak di bawah umur, AL (8), MR (6), dan AS (4) diduga dirudapaksa dan dicabuli oleh ayah kandungnya sendiri yang berinisial SA viral di media sosial.

Kabar tersebut pertama kali diungkap oleh ibu korban yang berjuang untuk mendapatkan keadilan untuk ketiga anaknya.

Cerita tersebut menjadi viral setelah diungkap oleh media Project Multatuli pada Rabu (6/10/2021).

Dalam cerita tersebut, seorang ibu berinisial RS melaporkan mantan suaminya (SU) atas dugaan pemerkosaan kepada tiga anak kandungnya di Polres Luwu Timur pada 2019 lalu.

Baca juga: Desak Polisi Buka Lagi Kasus di Luwu Timur, Istana Minta Pelaku Pencabulan Anak Tak Dibela

Namun, dalam proses penyelidikannya, polisi justru menghentikan kasusnya dengan alasan tidak cukup bukti.

Kemudian, cerita tersebut kembali diungkap oleh media Project Multatuli hingga menjadi viral di media sosial Twitter.

Ramai diperbincangkan hingga menjadi trending, kasus dugaan pemerkosaan itu akhirnya sampai ke telinga istana.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ade Irfan Pulungan ikut menyoroti kasus dugaan pencabulan tiga orang anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Ade mendesak kepolisian untuk membuka kembali proses penyelidikan dugaan pencabulan yang dilakukan oleh ayah kandung tiga anak tersebut.

Ilustrasi - korban rudapaksa
Ilustrasi - korban rudapaksa (thenewsminute.com)

Ade juga meminta jangan ada satu pihak pun yang berani membela pelaku kekerasan kepada anak.

"Jangan ada satu orang pun yang punya keinginan untuk melakukan pembelaan terhadap pelaku pedofilia atau kekerasan terhadap anak."

"Makanya ini yang kami desak kepada kepolisian untuk membuka kembali kasus ini," kata Ade, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (10/10/2021).

Ade menyampaikan, istana turut berkonsentrasi untuk memberikan keadilan bagi korban kekerasan seksual, khususnya anak-anak.

Bak gayung bersambut, polisi langsung merespon permintaan dari istana untuk mengusut kembali kasus dugaan pemerkosaan tiga bocah di Luwu Timur.

Baca juga: Sosok Mantan Pacar Kim Seon Ho, Bukan Wanita Sembarangan di Korea, Kini Dapat Ancaman Pembunuhan

Dikutip dari Tribunnews.com, Polri telah membuka penyelidikan baru dugaan kasus pencabulan tiga anak di bawah umur di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Dalam kasus ini, Polri membuat laporan polisi model tipe A atau yang dibuat penyidik Polri.

Hal itu disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.

Laporan polisi itu dibuat terhitung tanggal 12 Oktober 2021 lalu.

Ramadhan menyampaikan terduga pelaku atau terlapor dalam dugaan pencabulan anak di bawah umur tersebut masih dalam proses penyelidikan.

"Saya mendapatkan update dari tim Asistensi dari tim Luwu Timur. Di mana penyidik telah membuat laporan polisi model a tertanggal 12 Oktober 2021, perihal adanya dugaan pencabulan anak di bawah umur. Itu ditulis pelaku dalam proses lidik," kata Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/10/2021).

Dijelaskan Ramadhan, laporan polisi ini untuk mendalami hasil visum mandiri yang dilakukan pihak ibu korban di RS Vale Sorowako pada 31 Oktober 2019 lalu.

Ilustrasi pemerkosaan - Seorang Mahasiswi Makassar Diperkosa di hotel oleh 7 rekannya, kronologi dan pengakuan Pelaku
Ilustrasi pemerkosaan - Seorang Mahasiswi Makassar Diperkosa di hotel oleh 7 rekannya, kronologi dan pengakuan Pelaku (tribunnews)

Sebab, hasil visum tersebut menunjukkan ketiga anak korban mengalami kelainan pada alat kelaminnya.

Sementara itu, kata Ramadhan, dua hasil visum sebelumnya sang anak tidak mengalami adanya kelainan pada alat kelaminnya.

Adapun dua hasil visum itu dilakukan pada 9 Oktober 2019 dan 24 Oktober 2019.

Karena itu, Ramadhan menyatakan pengusutan dugaan pencabulan itu difokuskan kepada tempus kejadian perkara dalam rentang waktu setelah hasil visum kedua.

Yakni, 25 sampai dengan 31 Oktober 2021.

"Disampaikan bahwa yang akan didalami oleh penyidik nanti adalah hasil pemeriksaan dari tempus atau waktu tanggal 25 Oktober sampai diperiksanya ketiga korban tersebut di tanggal 31 Oktober. Kenapa? karena disampaikan bahwa pemeriksaan visum (pertama) tanggal 9 Oktober, dokter menyatakan tidak ada kelainan. Pemeriksaan (visum) kedua tanggal 24 Oktober, dokter menyatakan tidak ada kelainan," ungkap Kombes Pol Ahmad Ramadhan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved