Hilang 5 Hari Sampai Dikira Kabur Bersama Pacar, Siswi SMK Ternyata Dijual Wanita Cantik ke Puncak
Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sempat dikabarkan hilang ternyata jadi korban perdagangan manusia.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sempat dikabarkan hilang ternyata jadi korban perdagangan manusia.
Ia dijual oleh seorang wanita yang ia kenal dari media sosial.
Siswi SMK itu tergiur dengan iming-iming gaji belasan juta yang ditawarkan wanita tersebut.
Ia pun mengikuti pelaku hingga akhirnya ternyata dijual ke Puncak.
Korban pun tak kunjung pulang ke rumahnya dan keluarga sempat melaporkan kehilangan.
Keluarga korban awalnya sempat mengira bahwa siswi SMK itu diajak kabur oleh pacarnya.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJabar.id, awalnya korban bernama HK (16), Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, sudah lima hari tidak pulang ke rumahnya.
Kakak kandung HK, Yeni Sendari (19) menjelaskan kronologi adiknya yang sudah lima hari hilang, yang masih duduk di kelas 1 SMK Swasta di Kabupaten Sukabumi tersebut.
"Awalnya pada hari kamis (14/10/2021) kemarin dia izin berangkat sekolah ke SMK Terpadu Sinar Islam di Gandasoli.
Sorenya itu dia tidak pulang waktu itu kita masih positive thiking karena punya sodara di Kampung Gandasoli dikirain kami pulang ke rumah bibinya," ujarnya saat di hubungi TibunJabar.id, Senin (18/10/2021).
Baca juga: 5 Hari Menghilang, Siswi SMK di Sukabumi Diduga Dibawa Kabur Pacarnya, Keluaga: Sering Kepergok
Baca juga: Curhat Penyiram Air Keras Siswi SMK di Brebes, Emosi Korban Minta Putus : Dendam Saya Sudah Terbalas
Yayu menduga adik kandungnya tidak pulang karena dibawa kabur oleh pacarnya.
Hal itu karena Yayu sering memergoki adiknya diuar dengan pacarnya.
"Kita susul ke rumah pacarnya pada minggu kemarin (17/10/2021) namun adik saya dan pacarnya itu tidak ada.
Karena sebelumnya juga adik saya itu kepergok bukannya sekolah malah ada di tempat lain yang sedang janjian sama pacarnya itu," ucapnya.
Keluarga Heni Kurnia berharap pihak Kepolisian segera menemukan keberadaannya.
Begitu juga apabila masyarakat yang menemukannya agar segera memberitahukannya.
"Kita sudah lapor ke Polsek Gegerbitung dan sempat terlacak dari HP adik saya yang sekarang sudah tidak bisa dihubungi lagi, itu lokasinya ada di Jakarta.
Berharap banget ketemu maklum ana cewe dan orang tua saya juga lagi sakit," pungkasnya.
Baca juga: Melahirkan Depan Rumah, Siswi SMK Asal Kalsel Sengaja Biarkan Bayinya Tewas Tenggelam di Sungai
Baca juga: Niat Gugurkan Kandungan Pakai Obat Aborsi, Siswi SMK Diamankan Setelah Melahirkan di Toilet
Ternyata Dijual ke Puncak
Berdasarkan kabar terbaru, HK rupanya bukan diajak kabur oleh pacarnya, melainkan dijual ke Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Ia dijual oleh seorang wanita yang ia kenal melalui media sosial.
Dalam melancarkan aksinya, odus pelaku adalah menjanjikan korban gaji belasan juta rupiah untuk bekerja di sebuah restoran.
Kemudian HK pun akhirnya bisa ditemukan di daerah Cipanas, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Penemuan HK itu berawal dari komunikasi dengan temannya, hingga akhirnya dijemput oleh keluarga.
"Iya, jadi anak saya itu sempat komunikasi dengan temannya memberikan share location yang berada di Cipanas."
"Semalam saya bersama anggota Polsek Gegerbitung dan temannya itu langsung berangkat untuk menjemputnya," ujar orang tua HK, MS, dilansir dari TribunJabar.com, Jumat (22/10/2021).
Hilangnya HK ini, kata MS, karena diajak seorang wanita yang dikenal dari media sosial.
Oleh wanita itu, HK diiming-imingi kerja dengan gaji belasan juta rupiah.
Baca juga: Kronologi Seorang Siswi SMK Gugurkan Kandungannya di Toilet, Jasadnya Dikuburkan di Samping Apotek
Baca juga: Kronologi Siswi SMK Ditangkap Polisi saat Main Tiktok, Diduga Dijebak: Tidak Tahu Apa-apa
"Dari keterangan anak saya bahwa dia itu berkenalan dengan perempuan bernama Sinta di media sosial lalu menawarkan pekerjaan di restoran dengan gaji Rp 18 juta per bulan," ucap MS.
Mendengar iming-iming tersebut, HK pun kemudian tergiur dengan tawaran itu.
"Tidak tahu kenapa anak saya itu bisa terbujuk dan akhirnya dijemput di Terminal Sukaraja lalu dibawa ke Cipanas Puncak untuk dijual," ucapnya.
Selama dibawa oleh pelaku ke Puncak, kata MS, anaknya itu sulit dihubungi diduga karena mendapat ancaman dari orang-orang yang membawanya.
"Kartu HP-nya dirusak sama mereka dan nomor-nomor HP-nya juga semua pada diblokir, terus kalau pegang HP selalu diawasi," katanya.
(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.id)