Modus Ajak Makan di Kafe Malah Belok ke Hotel, Oknum Guru Cabuli Siswinya Lalu Kasih Uang Rp 20.000
Bukannya menyayangi siswanya seperti anak sendiri, ia malah tega menodai siswi SMK yang merupakan muridnya sendiri.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang guru harusnya bisa jadi panutan bagi para siswanya.
Bahkan di sekolah, guru adalah pengganti orangtua para siswanya.
Hal itu tampaknya tidak dimiliki oleh oknum guru yang satu ini.
Sebab bukannya menyayangi siswanya seperti anak sendiri, ia malah tega menodai siswi SMK yang merupakan muridnya sendiri.
Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Medan ditangkap personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan karena telah melecehkan muridnya.
Guru berinisial PG (49) itu diketahui berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sebuah SMK Negeri di Kota Medan.
Dalam melancarkan aksinya, PG berpura-pura mengajak korban untuk makan di kafe.
Tak hanya satu, diduga ada dua siswa yang telah dilecehkan oleh PG.
PG pun diamankan tanpa perlawanan pada Kamis (14/10/2021).
Kronologi kejadian
Baca juga: Modus Gaji Belasan Juta, Wanita Cantik Buat Siswi SMK Tak Berdaya di Kawasan Dingin Puncak
Baca juga: Hilang 5 Hari Sampai Dikira Kabur Bersama Pacar, Siswi SMK Ternyata Dijual Wanita Cantik ke Puncak
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa pelecehan itu berawal saat korban berinisial M (14) menemui pelaku di sekolah.
Korban saat itu memberitahukan kepada pelaku bahwa dirinya tidak jadi vaksin.
Pelaku lantas menyuruh korban ke ruang praktik komputer.
Setelah itu, pelaku kemudian mengajak korban untuk makan siang di kafe di Jalan Ngumban Surbakti, Kota Medan.
Korban pun mengikuti ajakan PG, dan di sinilah kasus pencabulan ini berawal.
Saat diperjalanan menuju kafe, rupanya pelaku malah membelokkan mobilnya di sebuah hotel di Jalan Jamin Ginting.
Di hotel tersebut, korban pun sempat dibujuk oleh pelaku untuk mengikuti ajakannya itu hingga akhirnya terjadi pencabulan.
Korban ditinggalkan dan diberi uang Rp 20.000
Setelah puas melakukan aksi cabulnya, pelaku pun sempat tertidur di kamar.
"Usai mencabuli korban, pelaku tertidur," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, Kamis (21/10/2021).
Pada saat tengah tertidur tersebut, ibu korban menelepon pelaku.
Baca juga: 5 Hari Menghilang, Siswi SMK di Sukabumi Diduga Dibawa Kabur Pacarnya, Keluaga: Sering Kepergok
Baca juga: Curhat Penyiram Air Keras Siswi SMK di Brebes, Emosi Korban Minta Putus : Dendam Saya Sudah Terbalas
Saat itu, ibu korban menanyakan kepada pelaku tentang keberadaan anaknya.
"Saat dihubungi, ibu korban menanyakan di mana anaknya, namun tersangka tidak mengakui sedang bersama korban," ungkap Riko, dilansir Tribun Medan.
Usai menerima telepon dari ibu korban, pelaku pun langsung meninggalkan korban begitu saja di kamar hotel.
Tak hany aitu, pelaku juga memberikan uang sebesar Rp 20.000 kepada korban.
Selanjutnya, korban pn menelepon ibunya dan menceritakan bahwa ia sedang berada di hotel.
Korban juga menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orangtuanya.
"Korban menghubungi ibunya dan dijemput oleh sepupunya di hotel," ucapnya.
Pihak keluarga kemudian membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan.
Dari laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan menangkap PG tak jauh dari rumahnya.
"Pelaku diamankan di sebuah warung dekat rumahnya di Helvetia," sambungnya.
Baca juga: Melahirkan Depan Rumah, Siswi SMK Asal Kalsel Sengaja Biarkan Bayinya Tewas Tenggelam di Sungai
Baca juga: Niat Gugurkan Kandungan Pakai Obat Aborsi, Siswi SMK Diamankan Setelah Melahirkan di Toilet
Ada korban lain
Ternyata, M bukan satu-satunya yang menjadi korban kebejatan pelaku.
Riko mengungkapkan, selain M, ada lagi korban yang melaporkan kejadian serupa kepada polisi.
Korban tersebut berinisial AN, yang saat ini telah menjadi alumni di sekolah tempat sang guru mengajar.
"Dari hasil pemeriksaan dan pengembangan, kita temukan ada korban lagi yang melapor. Yang bersangkutan adalah alumni sekolah tersebut," jelas Riko.
Dikatakan Riko, modus yang dipakai oleh pelaku terhadap kedua korbannya sama, yakni dengan mengajak jalan-jalan.
Namun, AN bukan dilecehkan di hotel, melainkan di pinggir jalan tol.
"Saat korban menjadi siswi di sekolah tersebut, tersangka ini juga melakukan hal yang sama dengan modus yang sama."
"Korban diajak jalan namun dibelokkan ke jalan tol, di jalan tol kemudian tersangka melakukan pencabulan di dalam mobil," ungkapnya.
Saat itu, korban diancam akan ditinggalkan oleh pelaku di jalan tol jika tak mau menurut.
Riko mengimbau, jika ada korban lainnya untuk segera melaporkan kepada polisi.
"Kita mengimbau apabila ada lagi yang menjadi korban dari tersangka, kami tunggu laporannya."
"Silahkan lapor ke kita, kita amankan, kita lindungi yang pasti akan kita rahasiakan identitasnya," sambungnya.
(TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Alfiansyah, Kompas.com/Dewantoro)