IPB University
Alumni IPB University Menjadi Delegasi Indonesia dalam ASEAN Youth on Climate Action 2021
Ikrom juga aktif sebagai konsultan bidang iklim dan lingkungan di PIAREA dan menjadi Kepala Divisi di Pusat Studi Bencana IPB University.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dua alumni IPB University mewakili Indonesia dalam dialog ASEAN Youth on Climate Action Initiative (ASEANYouCan), pekan lalu.
Dialog ini dengan melibatkan perwakilan-perwakilan pemuda dari negara anggota ASEAN.
Mereka adalah adalah Ikrom Mustofa (alumni Departemen Meteorologi Terapan) dan Pamela Ayu Andrea J.S (alumni Departemen Manajemen Hutan).
Keduanya dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), RI sebagai National Focal Point untuk isu perubahan iklim.
Terpilihnya Ikrom sebagai salah satu kandidat tidak terlepas dari inisiasinya dalam mendirikan Yayasan Generasi Cerdas Iklim.
Ikrom juga aktif sebagai konsultan bidang iklim dan lingkungan di PIAREA dan menjadi Kepala Divisi di Pusat Studi Bencana IPB University.
“Dialog yang digelar oleh Brunei Darussalam ini menjadi upaya untuk mendukung visi Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASCC) 2025 untuk komunitas ASEAN. ASCC melibatkan dan memberi manfaat bagi masyarakat dan iklusif, berkelanjutan, tangguh, dan dinamis,” ujarnya.
Menurutnya, ASEANyouCAN akan berfungsi sebagai platform bagi pemuda untuk berbagi ide dan berkontribusi pada pengambilan keputusan atau perumusan kebijakan tingkat tinggi dalam menerapkan strategi iklim ASEAN.
ASEANyouCAN juga akan memberikan landasan yang kuat bagi kemitraan berkelanjutan di antara pemuda ASEAN untuk terlibat lebih dalam.
Sementara itu, Pamela, yang aktif di bidang perubahan iklim ini ebih kritis dalam menyampaikan advokasi anak muda dalam lingkup nasional maupun global.
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Karhutla Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, KLHK ini mengatakan bahwa dialog ini dapat menjadi platform jejaring antara pemuda ASEAN, Komunitas ASEAN dan Mitra dialog ASEAN.
“Secara umum, dialog ini menekankan pada beberapa poin bahasan. Di antaranya adalah optimalisasi peran pemuda dalam menekan emisi karbon, menciptakan inovasi hijau dan Nature-based Solution, serta mengarusutamakan perubahan iklim dalam pendidikan dan masyarakat luas,” ujarnya.
Sebagai delegasi dari Indonesia, baik Ikrom maupun Pamela aktif menyampaikan gagasan dan praktik baik yang telah dilakukan oleh Indonesia secara umum maupun inisiatif individu dalam merespons perubahan iklim.
Sebagai perwakilan kelompok masyarakat penggagas aksi iklim di tingkat tapak, Ikrom menyampaikan berbagai praktik baik pemuda di Indonesia yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada penurunan emisi karbon sekaligus peningkatan resiliensi masyarakat.
“Contohnya adalah terbentuknya Yayasan Generasi Cerdas Iklim yang memiliki aktivitas serta praktik baik dalam merespons perubahan iklim bidang kebencanaan. Kami memiliki program-program adaptif seperti sekolah cerdas iklim, kampanye anak cerdas iklim, dan pemilihan duta cerdas iklim,” imbuhnya.