Dimutasi Usai Ditendang Kapolres Nunukan, Brigadir SL Sebar Video Penganiayaan : Maaf Saya Menyesal

Setelah korban ditendang, Brigadir SL kemudian dimutasi ke perbatasan oleh Kapolres Nunukan, AKBP SA.

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase ?nstagram
Dimutasi ke perbatasan pasca ditendang Kapolres Nunukan, Brigadir SL sebar video penganiayaan 

TRİBUNNEWSBOGOR.COM -- Brigadir SL yang diduga dianiaya Kapolres Nunukan, AKBP SA sudah meminta maaf.

Brigadir SL meminta maaf karena dialah yang menyebarkan video ke media sosial aksi AKBP SA ke dirinya.

Dalam video yang berdurasi 43 detik itu, terlihat Kapolres Nunukan AKBP SA ketika melakukan penganiayaan terhadap Brigadir SL.

Kapolres Nunukan tampak menendang hingga menonjok Brigadir SL sampai terjengkang.

Penganiyaan itu dilakukan Kapolres Nunukan AKBP SA di acara puncak Hari Kesatuan Grerak Bhayangkari, Kamis (21/10/2021) lalu.

Setelah korban ditendang, Brigadir SL kemudian dimutasi ke perbatasan oleh Kapolres Nunukan, AKBP SA.

Ia dimutasi ke Polsek yang ada di perbatasan Malaysia.

Baca juga: Aksi Sadis Polisi Tembak Mati Temannya Sendiri, Sosok Pelaku Terungkap, Begini Nasibnya Sekarang

Video permintaan maaf Brigadir SL tersebar di media sosial.

Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat, menjelaskan video tersebut viral lantaran disebarkan oleh korban sendiri.

Brigadir SL disebut mengirimkan video CCTV itu ke dua grup WhatsApp.

Untuk itu, Brigadir SL diminta bertanggungjawab atas tindakannya tersebut.

"Brigpol SL akan dimintai pertanggungjawaban karena menyebarkan rekaman CCTV di grup WhatsApp TIK Polda Kaltara dan grup Letting Bintara," kata Kombes Pol Budi Rachmat, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltara dikutip dari Kompas.com.

FOLLOW:

Di sisi lain, Brigadir SL mengucapkan permintaan maaf karena menyebarkan video tersebut.

"Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan,"

Baca juga: Kapolres Nunukan Emosi Lihat Brigadir SL, Kasih Tendangan Gara-gara Susah Dihubungi saat Sinyal Eror

"Terkhusus untuk bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar. Saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial,"

"Karena pada saat upload video tersebut tidak berpikir dengan jernih," ucap Brigadir SL dilansir dari video yang beredar, Selasa (26/10/2021).

Dengan video tersebut beredar, Brigadir SL mengaku sangat menyesal.

Brigadil SL juga membenarkan pemukulan terjadi karena tidak melaksanakan perintah atasannya.

Dimutasi ke perbatasan pasca ditendang Kapolres Nunukan, Brigadir SL sebar video penganiayaan
Dimutasi ke perbatasan pasca ditendang Kapolres Nunukan, Brigadir SL sebar video penganiayaan (Kolase ?nstagram)

"Dengan kejadian beredarnya video tersebut saya sangat menyesal,"

"Saya membenarkan bahwa tidak menjalankan perintah pimpinan,"

"Setelah kejadian tersebut saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan,"

"Permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapapun,"

"Sekali lagi komandan saya mohon izin, mohon maaf sebesar-besarnya atas yang saya lakukan, demikian terima kasih," kata Brigadil SL.

Baca juga: Update Kasus Subang, Hari-70 Pembunuh Tuti dan Amalia Berkeliaran, Yoris Berduka di Makam Ibunda

Imbas peristiwa tersebut, Rachmat mengaku diperintahkan oleh Kapolda Kalimantan Utara untuk segera dilakukan pemeriksaan terhadap AKBP SA.

"Barusan saya diperintahkan Kapolda, agar melalui Kabid Propam Polda segera diperiksa Kapolres Nunukan berdasarkan video yang viral itu," katanya.

Terhadap Kapolres Nunukan, kata Rachmat, akan dilakukan penonaktifan sementara.

Kapolres Nunukan diduga melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak buahnya, pada 21 Oktober 2021.
Kapolres Nunukan diduga melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak buahnya, pada 21 Oktober 2021. (Tangkap layar video viral)

Selain itu, perintah mutasi yang sempat diterbitkan Kapolres Nunukan terhadap anak buahnya yang diduga ditendang itu dibatalkan.

"Tunggu saja hasil pemeriksaannya. Karena Kapolres Nunukan baru akan dipanggil."

"Jelasnya, tidak mungkin ujuk-ujuk anak buahnya ditendang, pasti ada kronologisnya," sambungnya.

Baca juga: Viral Wanita Punya 5 Suami, Tinggal Satu Rumah dan Tidur Bergantian Setiap Malam

Penyebab Kapolres Nunukan Ngamuk

Brigadir SL disebut abai menjalankan tugasnya sebagai bagian TIK dalam kegiatan tersebut.

Gangguan sinyal dan jaringan jadi pemicu terjadinya peristiwa aniaya tersebut.

Pasalnya saat terjadi gangguan sinyal dan jaringan pada acara melalui zoom meeting, Brigadir SL disebut tidak ada di tempat.

Sehingga hal itu membuat Kapolres Nunukan AKBP SA emosi dan meluapkannya amarahnya dengan memukul Brigadir SL.

Aksi pemukulan yang terekam CCTV Aula Polres Nunukan.

Kapolres Nunukan diduga melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak buahnya, pada 21 Oktober 2021.
Kapolres Nunukan diduga melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak buahnya, pada 21 Oktober 2021. (Tangkap layar video viral)

"Menurut keterangan Kapolres Nunukan hal itu dipicu oleh yang bersangkutan meninggalkan tempat dan sulit dihubungi saat terjadi gangguan sinyal dan jaringan," kata Kombes Pol Budi Rachmat melalui rilis resminya, Selasa (26/10/2021), seperti dikutip dari TribunKaltim.co.

"Kemudian saat Brigadir SL muncul di Aula, Kapolres Nunukan emosi dan memberikan pemukulan kepada Brigadir SL," sambungnya.

Baca juga: Gara-gara Phobia Naik Pesawat, Artis Cantik Ini 10 Tahun Tak Keluar Pulau Jawa : Minum Obat Penenang

Video penganiayaan viral

Di awal video terlihat seorang anggota polisi tengah berdiri di depan meja berisi nasi tumpeng.

Ia lalu berniat membantu seorang perempuan menggeser meja tersebut.
Tak lama dari itu, Kapolres Nunukan tiba-tiba datang.

Tanpa basa-basi, AKBP SA langsung memberikan tendangan ke bagian badan anggotanya.

AKBP SA juga terlihat menonjok wajah anggota polisi tersebut.

Polisi itu terlihat kesakitan, namun tiba-tiba AKBP SA kembali melayangkan tendangan ke perutnya.

Korban pun langsung terkapar di lantai.

Wanita yang diduga sebagai istri AKBP SA datang, kemudian berusaha menenangkan.

Sedangkan korban masih duduk di lantai sambil menahan sakit di seluruh tubunya.

Sementara anggota polisi yang lain hanya menonton dan tidak melakukan apa-apa.

Baca juga: Pengurus Polmas Bogor Raya Dikukuhkan, Rino Fokus Perkuat Kamtibmas Dan Kegiatan Sosial

Dikutip dari Tribunnews, Kabid Propam Polda Kalimatan Utara Kombes Pol Dearystone Supit membenarkan adanya video tersebut.

Dia juga membenarkan adanya insiden dugaan penganiayaan tersebut.

"Iya benar (video tersebut, Red)," kata Supit saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).
Kapolda Kaltara Irjen Pol Bambang Kristiyono telah menginstruksikan agar kasus ini diproses secara tuntas.

"Sudah diperiksa. Tindak lanjutnya perintah Kapolda diproses tuntas," ujar dia.(*)

(TribunBogor/TribunKaltim/Kompas),

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved