Sejak Pandemi, Banyak Anak Muda di Bogor Jadi Pengecer Bunga Anggrek
biasanya pengecer milenial tersebut membeli tanaman anggrek di Gino Nursery untuk dijual kembali melalui marketplace.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TAJURHALANG - Budidaya tanaman anggrek di Gino Nursery, Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, menjadi incaran pengecer bunga anggrek usia muda.
Pemilik Gino Nursery, Adi Seto mengatakan, pandemi Covid-19 memberi dua dampak bagi kehidupan, baik positif maupun negatif.
"Pandemi Covid-19 memberi dua dampak bagi kehidupan, dampak negatif mungkin penjualan sedikit terhambat, sedangkan dampak positifnya yaitu banyaknya pencinta tanaman anggrek yang usianya masih muda," ujarnya, Selasa (26/10/2021).
Adi menambahkan, biasanya pengecer milenial tersebut membeli tanaman anggrek di Gino Nursery untuk dijual kembali melalui marketplace.
"Kalau pengecer anak-anak muda tersebut, biasanya ngambil di sini tidak banyak, tapi mereka rutin untuk bolak-balik datang dan membeli di sini. Mereka membeli di sini dan dijual melalui marketplace," jelasnya.
Sementara itu, Adi mengatakan harga tanaman anggrek di Gino Nursery dijual dengan harga variatif.
"Kalau harga tentu berbeda, tergantung jenis dan ukuran. Harga terendah itu Rp 30 ribu dan paling mahal mencapai Rp 400 ribu," ungkapnya.