Dispora Youthpreneur Academy Batch 3, Bima Arya : Teruslah Berkolaborasi
Bima Arya melakukan prosesi wisuda bagi para peserta Youthpreneur HIPMI Kota Bogor Batch 3
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Di hari peringatan Sumpah Pemuda ke-93, Wali Kota Bogor, Bima Arya menghadiri penutupan Dispora Youthpreneur Academy Batch 3 dan donor darah KNPI Kota Bogor di Mall Boxies 123, Tajur, Kota Bogor, Kamis (28/10/2021).
Dalam kesempatan itu, ia didampingi Ketua HIPMI Kota Bogor, Zulfikar Priyatna dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Herry Karnadi dan Ketua DPD KNPI Kota Bogor, Sapta Bela Alfaraby.
Bima Arya melakukan prosesi wisuda bagi para peserta Youthpreneur HIPMI Kota Bogor Batch 3.
Ia mengucapkan apresiasi kepada HIPMI Kota Bogor dan KNPI Kota Bogor atas terlaksananya acara tersebut.
“Acara ini keren. Apalagi tadi disebutkan ada model investasi model startup, inkubasi bisnis yang berpotensi dengan yang lebih berpengalaman agar naik kelas sehingga saling berkembang dan saling mendorong.
Saya selalu bilang harus substantif dan jangan terlalu seremoni,” katanya.
Bagi para wisudawan Youthpreneur HIPMI Kota Bogor, Bima Arya menitipkan agar memaksimalkan semua yang didapat selama menjalani semua proses, jangan berhenti di satu fase tapi terus berkembang mencari kolaborasi-kolaborasi lain dan tambah ilmu.
“Ilmu yang didapat adalah salah satu modal saja, yang jauh lebih penting adalah pertemanan dan kepercayaan.
Walaupun ilmu tinggi, jago dalam berbisnis tetapi kalau dalam pertemanannya enggak canggih, kemudian tidak mendapat kepercayaan, maka tidak jadi juga.
Sebaliknya, banyak orang yang ilmunya biasa-biasa saja, nilai raportnya biasa dan standar tetapi karena pintar bergaul dan dipercaya orang, bisa melesat atau melejit,” ungkapnya.
Menurutnya orang-orang yang besar dan hebat tidak sekedar jago bisnis secara textbook, tetapi juga pandai dalam bergaul sehingga mendapatkan kepercayaan.
Kepercayaan ini yang mahal.
“Semua bisnis itu bisnis kepercayaan, tidak ada pengusaha sukses modal menipu,” sebutnya.
Selain itu kata dia, ilmu yang canggih harus diperkuat dengan tali persahabatan dan silaturahmi.
Hidup tidak hanya tentang apa yang kita tahu tetapi lebih tentang siapa yang kita tahu atau kenal, pintu mana yang banyak diketuk, nomor mana yang lebih banyak di telepon, rumah mana yang biasa didatangi untuk silaturahmi.