Raker KPK di Hotel Bintang 5 Tuai Kritikan, DPR Sebut Tak Perlu Dibesar-besarkan: Hal Remeh

KPK mendapat kritikan dari berbagai kalangan, di antaranya Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan hingga komunitas Indonesia Corruption Watch (ICW).

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pimpinan KPK dikritik karena melaksanakan raker di hotel mewah bintang 5 Yogyakarta 

"Kenapa harus jauh-jauh dilakukan di Yogya Pak? Perlu diketahui, kami ini bagian dari struktur kewarganegaraan yang menggunakan APBN," ujar Nurul Ghufron dilansir dari kompas.com, Jumat (28/10/2021).

Menurutnya, mengelar rapat kerja di luar kota bukan kali pertama dilakukan. Ia menyebut, KPK tahun sebelumnya mengelar raker memilih tempat di Bandung.

Baca juga: OTT KPK di Riau, Bupati Kuangsing Andi Putra Dikabarkan Ikut Terjaring

Pimpinan KPK lainnya, Alexander Marwata menambahkan, raker tersebut membicarakan soal program penyelamatan ekonomi nasional dalam rangka pandemi Covid-19.

Lantaran salah satu sektor yang didorong adalah pariwisata, sehingga menurutnya pemilihan tempat di Yogyakarta adalah hal yang tepat.

"Saya kira Yogya menjadi salah satu tempat tujuan wisata. Ini menjadi pertimbangan kami memutuskan kegiatan dilakukan Yogya, sekali lagi ini rencana kerja yang sudah kami susun jauh-jauh hari, bukan dadakan," tandasnya.

Baca juga: Sosok Dodi Reza Alex Noerdin Bupati Muba yang Terjaring OTT KPK, Harta Kekayaan Capai Rp 38,4 Miliar

Anggota DPR RI ikut bersuara

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman ikut bersuara mengenai kritikan lokasi raker para pimpinan KPK di hotel mewah.

Ia tak setuju apabila penyelenggaraan raker di hotel bintang lima disebut pemborosan.

Menurutnya, biaya yang dikeluarkan untuk raker di hotel tidak sebanding dengan jumlah keuangan negara yang diselamatkan lembaga anti rasuah itu.

Oleh sebab itu, Habiburokhman menilai polemik soal raker KPK tak perlu dibesar-besarkan.

Baca juga: Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin Terjaring OTT KPK Terkait Proyek Infrastruktur

"Soal raker KPK di hotel bintang lima di Jogja yang dipersoalkan, saya pikir sudah lah kita enggak perlu ribut soal soal itu."

"Hal itu menurut saya bukan pemborosan, kita bandingkan dengan keuangan negara yang diselamatkan KPK itu ratusan triliun. Jadi berapa sih intensif untuk rapat di hotel bintang 5 ?," kata dia, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (29/10/2021).

Habiburokhman mengatakan, penyelenggaraan raker di hotel bintang lima merupakan suatu hal yang wajar.

Banyak lembaga pemerintah lain yang juga pernah mengadakan rapat serupa dengan KPK.

Sehingga, menurut dia, seharusnya kritikan yang disuarakan berupa kritikan bersifat substantif.

Baca juga: Sempat Dipanggil KPK, Nama Anies Baswedan Muncul di Surat Dakwaan Korupsi Tanah Munjul

Kritikan kepada KPK soal raker dinilai bersifat remeh dan hanya membuat gaduh.

"Menurut saya, kita tetap harus mengkritisi KPK tetapi kritikan itu hendaknya hal-hal yang substantif, hal yang prinsip," kata Habiburokhman.

"Jangan hal yang remeh remeh saja yang hanya membuat gaduh," lanjutnya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Tribunnews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved