Pulang ke Rumah Setelah Ditelepon Istri, Pria Ini Syok Lihat Adik Polisinya Diserang : Dia Berdarah
Sambil ketakutan, sang istri memberitahu bahwa rumahnya Edi ini sedang diserang oleh sejumlah orang.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
"Saya liat adik saya sudah dikejar pakai kelewang, tidak mungkin saya bantu, karena memang ramai sekali, sekitar 70 orang ada massanya, jadi saya masuk komplek," ucapnya.
Ketika ia berhasil masuk ke dalam komplek, puluhan orang ini langsung pergi dan tidak mengejar lagi.

Akan tetapi, adiknya yakni Aipda Eko terkena bacokan dan telah bersimbah darah.
Melihat adiknya terkapar tak berdaya, Edi mengaku syok.
"Saya liat adik saya, dia udah berdarah semua," ucap Edi dengan suara bergetar.
Lantas, pun langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Medan Helvetia.
Namun, Polsek Medan Helvetia melimpahkan kasus tersebut ke Polrestabes Medan.
"Selesai itu buat laporan ke Polsek Helvetia, tapi sudah ditarik ke Polrestabes Medan," kata Edi.
Sementara itu, Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Pardamean Hutahaean dan Kanit Reskrim Polsek Medan Helvetia Iptu Theo belum memeberikan jawaban terkait peristiwa tersebut.
Baca juga: Cara Cek Status Penerima BLT Subsidi Gaji Secara Online, Kini BSU Ditambah ke 1,6 Juta Penerima
Kasus Bermula dari Rental truk
Penyerangan rumah Polwan dan pembacokan anggota Polsek Medan Timur di kawasan Kecamatan Medan Helvetia, berawal dari rental truk.
Edi Susanto yang merupakan suami Polwan Aiptu Surya Ningsih dan abang dari Aipda Eko Sugiawan menjelaskan tentang kronologis kejadian penyerangan tersebut.
Ia mengatakan, penyerangan bermula dari sewa menyewa mobil truk, ke seseorang berinisial DK, pada Rabu (13/10/2021) lalu.
Saat itu, ia didatangin oleh DK yang mau menyewa mobil truknya sebanyak tujuh unit yang akan dibawa ke daerah Kabupaten Langkat.
"Awalnya datanglah DK ini, sebelumnya memang sudah kenal. Sudah pernah merental sama kita sekali dua kali, nggak ada masalah. Makanya kita percaya sama dia," kata Edi kepada Tribun-medan.com, Minggu (31/10/2021).
