Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

IPB University

Jadi Wirausahawan, Dosen IPB University Ingatkan Bisnis Berdasarkan Filosofi, Bukan Ikut-ikutan

inovasi pada industri pangan dapat berupa produk pangan terbaru, cara produksi atau pengantaran terbaru, dan varian baru.

TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana
Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University mengadakan webinar Inspiring Session: Be the Next Young Entrepreneur sekaligus sosialisasi program Berikanpreneur 2021.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Berikan Protein Initiative.

Dr Dase Hunaefi, dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan mengatakan bahwa usaha bisnis sebaiknya berdasarkan filosofi, bukan karena ikut-ikutan.

“Untuk menjadi wirausahawan perlu berani untuk memulai. Dalam memulai usaha, wirausahawan juga perlu memiliki mentor,” ujar Asisten Direktur Kerjasama dan Hubungan Internasional IPB University ini.

Ia menjelaskan, salah satu hal yang bisa dipelajari pada masa pandemi adalah berinovasi.

Namun demikian, inovasi berbasis teknologi memerlukan visi yang jelas.

Menurutnya, penemuan yang tidak membuahkan hasil hanya berakhir sebagai penemuan.

Lebih lanjut, Dr Dase mengatakan, inovasi pada industri pangan dapat berupa produk pangan terbaru, cara produksi atau pengantaran terbaru, dan varian baru.

Ia juga menjelaskan, proses pengembangan produk dimulai dari penyaringan ide, pengembangan konsep, analisis strategi pemasaran dan bisnis, tes pemasaran, hingga perilisan produk.

Dr Dase menjelaskan bahwa inspirasi dalam membuat bisnis berdasarkan sensor, aktivitas konsumen, dan teknologi terbaru.

Menurutnya, ide yang matang perlu diperkuat dan disaring.

Tidak hanya itu, studi kelayakan bisnis perlu menjadi pertimbangan dalam pengembangan ide.

Sementara itu, Co-founder Berikan Protein Initiative, Maqbulatin Nuha memaparkan bahwa dampak Volatility, Uncertainty,

Complexity and Ambiguity (VUCA) di kehidupan adalah munculnya model bisnis dan profesi baru serta beberapa lapangan pekerjaan akan berkurang..

“Tantangan teknologi revolusi industri 4.0 seperti digitalisasi, otomasi, kecerdasan buatan, dan internet of things, itu membutuhkan otak pintar, tangan terampil dan jiwa nasionalistis,” kata Maqbulatin.

Ia juga menyebut, menjadi seorang pengusaha adalah jalan yang bisa ditempuh untuk menciptakan perubahan dan meningkatkan kapasitas diri.

Menurutnya, generasi Z merupakan generasi paling berwirausaha yang pernah ada.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved