Tak Puas Dilayani Istri, Ayah Rudapaksa Anak Tiri Ratusan Kali, Dilakukan Sejak Korban Masih 9 Tahun
Pelaku berinisial T alias Otong (35) melancarkan aksinya saat rumah dalam keadaan sepi.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mengaku tak puas dilayani istri, seorang bapak di Pangkalanbaru, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung tega merudapaksa anak tirinya.
Bahkan kejadian ini sudah dilakukan selama 4 tahun sebanyak ratusan kali.
Ia tega merudapaksa anak tiri sejak usia korban masih belia, yakni 9 tahun.
Pelaku berinisial T alias Otong (35) melancarkan aksinya saat rumah dalam keadaan sepi.
Baca juga: Pengakuan Pelajar Dirudapaksa Sopir Angkot hingga Hamil, Pelaku Beraksi di Bekas Cafe dan Sekolah SD
Terakhir, pelaku merudapaksa korban di kebun sawit.
"Terakhir kali dilakukan di kebun sawit, waktu itu korban dibonceng hendak menjenguk ibunya yang dikabarkan sakit."
"Pakaian korban dibuka dan terjadi lagi kejadian itu," kata Kapolsek Pangkalanbaru, AKP Djoko Murtono, Jumat (5/11/2021) dilansir Kompas.com.
Mengutip Bangka Pos, pelaku nekat merudapaksa anak tirinya dengan alasan tak mendapat kepuasan seksual dari ibu korban.
Saat melancarkan aksi bejatnya, pelaku kerap mengancam korban dengan sebilah pisau.
Baca juga: Pengakuan Dukun Cabul yang Rudapaksa Anak Pasiennya, Diimingi Ayahnya Sembuh: Cuma Sekali
"Pengakuan pelaku persetubuhan anak bawah umur dari umur anak tirinya sembilan tahun."
"Jadi kalau sampai sekarang sudah empat tahun. Karena tak mendapatkan kepuasan seksual dari istrinya," ujar Kapolsek.
Dijelaskan Djoko, terbongkarnya kasus ini bermula saat korban melarikan diri ke rumah kakak perempuannya di Toboali, Bangka Selatan.
Diketahui, selama ini korban tinggal bersama ayah tirinya di Pangkalanbaru.
"Tersangka T alias Otong merupakan ayah tiri korban. Sudah empat tahun korban diperlakukan tidak senonoh, mungkin sudah ratusan kali," bebernya.
Baca juga: Dekan FISIP Unri Diduga Lecehkan Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi, Keduanya Saling Lapor Polisi
Kepada kakaknya, korban kemudian menceritakan perbuatan bejat ayahnya terhadap dirinya.