Kasus Pembunuhan di Subang

Babak Baru Kasus Subang, Penyelidikan Dirunut dari Awal, Terungkap Alasan Pelaku Belum Ditangkap

dr Hastry ini menambahkan, penanganan kasus tersebut diulangi dari awal dengan kata lain kasus tersebut dimentahkan.

Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Youtube Tribunnews/TribunJabar
Ahli Forensik dr Hastry 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini masih belum juga terungkap. 

Seperti diketahui bersama, Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan meninggal dunia dalam bagasi Toyota Alphard yang terparkir di halaman rumahnya di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 lalu.

Keduanya diduga kuat merupakan korban pembunuhan.

"Jelas ini korban pembunuhan, karena meninggal tidak wajar," ujar Ahli forensik Polri Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti mengawali diskusinya bersama Kriminolog UI, Adrianus Meliala dikutip TribunnewsBogor.com dalam kanal Instagram @pusatforensikui pada Minggu (7/11/2021).

Polwan yang akrab disapa dengan panggilan dr Hastry ini menambahkan, penanganan kasus tersebut diulangi dari awal dengan kata lain kasus tersebut dimentahkan lagi agar bisa menyamakan data secara jelas.

Ia menambahkan, hingga kini penyidik masih bekerja agar kasus tersebut segera terungkap

"Kenapa sampai sekarang belum bisa ditetapkan siapa pelakunya?. Karena teman-teman di kepolisian masih berusaha keras sampai sekarang," terang Polwan yang menjabat Kabid Dokkes Polda Jateng tersebut.

Menurutnya, sebelumnya pemeriksaan yang dilakukan masih berdiri sendiri.

Sehingga, saat ini mulai dikolaborasinya agar semua terkoneksi dengan temuan serta hasil penyidikan.

"Makannya sekarang dikolaborasi," kata dia.

Ahli forensik Polri Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti bersama Kriminolog UI, Adrianus Meliala saat berbicara kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dalam kanal Instagram @pusatforensikui
Ahli forensik Polri Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti bersama Kriminolog UI, Adrianus Meliala saat berbicara kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dalam kanal Instagram @pusatforensikui (tangkapan layar instagram @pusatforensikui)

Ia mengatakan, saat ini penanganan kasus tersebut dirunut lagi dari awal agar bisa disingkronkan dengan data dan temuan di lapangan.

"Olah tkp-nya tidak sinergi, jadi ternyata setelah digelar, masing-masing ahli berbicara itu tidak konek. Artinya, kita ulang lagi dari inafisnya, penyidikannya, IT-nya bahkan dari kedokteran kepolisian yang seperti saya dokteran forensiknya. Jadi sudah mulai kelihatan," ungkapnya.

Menurutnya, dalam penanganan kasus apapun kuncinya bersama-sama.

"Memang kuncinya harus bersama-sama," kata dia.

Terkait otopsi kedua, sambung dia, pihaknya hanya melengkapi data yang dibutuhnya dari TKP pembunuhan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved