Paguyuban Asep Dunia Perkenalkan Budaya Sunda Dengan Mengenakan Ikat Kepala
Kecintaannya kepada budaya membuat Paguyuban Asep Dunia memiliki kegiatan untuk memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TAMANSARI - Paguyuban Asep Dunia yang berdiri sejak 2010 silam ini memiliki ciri khasnya sendiri pada anggotanya.
Kecintaannya kepada budaya membuat Paguyuban Asep Dunia memiliki kegiatan untuk memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat.
Anggota Paguyuban Asep Dunia Banten, Asep Irfan mengatakan kegiatannya memang selalu bersangkutan dengan budaya.
"Seringkali teman-teman dari Paguyuban Asep Dunia ke Banten tepatnya di Baduy," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com saat jambore Asep kedua di area Kebon Camara Hejo, jalan Dukuh Manis, jalan Ciapus kompas nomor 15, kelurahan Sukaluyu, kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Rabu (10/11/2021).
Sudah menjadi ciri khasnya bila berkumpul Paguyuban Asep Dunia mengenakan ikat kepala.
Paguyuban yang kental dengan beragam budaya, khususnya Sunda.
Terdapat lebih dari 20 jenis ikatan pada kain ikatan kepala, diantaranya ikatan Sunda, Bali dan Melayu.
Setap anggota tersadar dengan sendirinya bahwa dengan mengenakan ikat kepala itu akan memperkenalkan budaya dan menjadi ciri khas dari Paguyuban Asep Dunia.
Asep Irfan menambahkan apapun bisa dijadikan ikat kepala, tidak hanya dari Baduy saja banyak yang lainnya.
"Bahkan taplak meja juga bisa mereka jadikan ikat kepala, setiap ikat kepala memang punya ciri khasnya dan ini juga untuk perkenalkan budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat," pungkasnya.
