Puan Maharani Tanam Padi Saat Hujan Tuai Banyak Sindiran, Ini Kata PDIP
Terkait respons positif maupun negatif dari aksi tersebut, Aria menganggap Puan Maharani akan bersikap wajar.
Selama ini, lanjut dia, banyak orang hanya fokus pada pemanenan padi. Padahal proses sebelum panen itu panjang dan dimulai dengan penanaman manual.
Saat menanam bibit padi, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu juga berdialog dengan petani.
Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan sesekali berbicara menggunakan bahasa Jawa.
"Piro nek panen? (berapa banyak kalau panen), dijual neng endi? (dijual ke mana?)," tanya Puan kepada para petani.
Menanggapi pertanyaan Puan, salah satu petani Sendangmulyo, Tusiran, menyampaikan berbagai keluhan yang ia hadapi bersama rekan-rekannya.
Keluhan petani tersebut mulai dari rendahnya harga gabah hingga keterlambatan distribusi pupuk subsidi hingga harganya yang cukup tinggi.
"Mudah-mudahan dengan Bu Puan datang ke sini, dapat memberi semangat petani-petani di Sendangmulyo. Sebab, kebanyakan petani di sini sekarang tua-tua."
"Semoga dengan kedatangan ibu, ada petani dari generasi muda yang akan menjadi penerus kami," ujar Tusiran.
Tak hanya itu, ia berharap, pemerintah dapat memperhatikan para petani.
Salah satunya dengan memberikan kepastian harga gabah.
Ia juga meminta agar pemerintah dapat memperbaiki jalan tani karena saat musim hujan jalanan menjadi rusak dan licin sehingga petani sering terpeleset saat membawa gabah menggunakan motor atau mobil.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aksi Puan Maharani Tanam Padi di Tengah Hujan Tuai Sindiran, Begini Respons PDIP