Kisah Kakek 73 Tahun Nekat Bunuh Menantunya di Kamar, Motif Pelaku Terungkap
Kakek berusia 73 tahun itu tega menghabisi nyawa ayah dari cucunya sendiri dengan cara keji.
"Namun, hingga malam hari pencarian tak membuahkan hasil, ternyata KR sudah kabur ke Sambas," ungkap Fauzan.
Motif Pelaku
Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah, mengungkapkan, berdasarkan olah TKP, visum medis, dan keterangan saksi-saksi, korban Johdi diyakini meninggal dunia di tempat kejadian.
Menurut pengakuan pelaku, ia memukul korban sebanyak tiga kali menggunakan batu untuk penghalus beras.
“Berdasarkan keterangan tersangka KN, ia tiga kali memukul kepala korban dengan batu yang menjadi alat penghalus beras menjadi tepung (kisaran beras),” ungkap Kapolres kepasa awak media dalam konfrensi pers di Mapolres Mempawah, Jumat 12 November 2021.
Saat batu kisaran beras itu ditimbang di hadapan wartawan, beratnya ternyata mencapai 12 kilogram.
“Kisaran beras ini dipukulkan di bagian kepala belakang telinga korban, dan menghasilkan luka terbuka sebesar 7 cm, dan diameter 3 cm. Hal itu terjadi sekitar pukul 07.30-07.50 WIB pada hari Rabu 10 November 2021 tersebut," jelas Kapolres.
Dibunuh Usai Antar Anak ke Sekolah
Korban Johdi dibunuh oleh ayah mertuanya saat putrinya pergi mengantar sang cucu ke sekolah.
Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah menjelaskan, peristiwa nahas tersebut terungkap ketika istri korban pulang dari mengantar anaknya sekolah.
"Sekitar jam 07.30 istri korban pamit mengantar anaknya sekolah, dan kembali lagi sekitar jam 07.50, namun istri korban sempat ke dapur untuk memasak," katanya.
"Selesai memasak istri korban berniat membangunkan suaminya yang masih dikamar. Namun betapa terkejutnya dia melihat suaminya sudah bersimbah darah," jelasnya lagi.
Lebih lanjut, diketahui juga KN menghabisi nyawa menantunya menggunakan kisaran beras, dan setelah menghabisi nyawa menantunya, pelaku KN mengembalikan kisaran beras tersebut ke tempatnya semula.
"Pelaku setelah menghabisi nyawa menantunya sempat mengembalikan kisaran beras tersebut ke tempatnya semula, dan memang di kisaran beras tersebut masih ada menempel rambut dan bercak darah korban," terangnya.

Setalah menghabisi nyawa menantunya, KN kemudian lari lewat belakang rumah, dan naik bus antar kota menuju ke Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.