Cerita Janda Muda Terjun ke Jurang PSK Demi Hidupi Anak di Kampung: Saya Capek, Ingin Hidup Normal

 Jurang prostitusi kerap kali menjadi tempat pelarian wanita untuk mendapatkan pundi-pundi uang dengan cepat.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Ist
Ilustrasi - PSK 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM --  Jurang prostitusi kerap kali menjadi tempat pelarian wanita untuk mendapatkan pundi-pundi uang dengan cepat.

Keterbatasan finansial menjadi alasan para wanita ini terjerumus menjadi PSK (pekerja seks komersial) untuk menghidupi keluarganya di rumah.

Pengalaman pahit ini diceritakan Vera janda asal Ciamis, Jawa Barat.

Janda muda berusia 26 tahun itu mengaku terpaksa terjun ke dunia prostitusi.

Ia kini bekerja di satu warung remang-remang yang berada di Kabupaten Pangandaran.

Hampir setiap malam, dirinya bekerja mencari uang di dunia malam.

Selain menjadi PSK, Ia juga melayani tamu yang datang ke tempat kerjanya.

"Kalau tidak kerja seperti ini, mau kerja apa. Kalau kerja di counter (kios pulsa dan jual-beli handphone) atau rumah makan memang gajinya berapa? Emang cukup buat biaya saya, anak saya, dan ibu Saya," ujar Vera dilansir dari Tribun Jabar, Sabtu (13/11/2021) malam.

Ia menlanjutkan, saat ini kebutuhan anaknya yang berusia 5 tahun cukup tinggi.

Per hari menghabiskan uang sekitar Rp 50 ribu untuk anaknya saja.

"Anak Saya gak suka makan nasi atau mie instan. Makannya, cemilan dari warung terus, belum lainnya, mendingan kalau mantan suami inget sama anaknya. Ini, boro-boro," katanya.

Tak hanya itu, kata dia, ia juga sebagai tulang punggung keluarga di rumah.

"Terus orang tua, hanya tinggal ibu Saya, bapa sudah meninggal. Makanya saya cari uang seperti ini (PSK dan melayani tamu), ya lumayan daripada di counter," tambahnya.

Ia melanjutkan,  masuk di dunia malam itu sudah sejak tahun 2011 akhir.

Sebelum Ia, menikah dengan pria asal Kalimantan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved