Kasus Subang Kini Ditangani Polda Jabar, Dokter Forensik Sebut TKP Sudah Kacau: Banyak yang Masuk
Kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) kini sudah diambil alih oleh Polda Jabar.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) penanganannya sudah dilimpahkan ke Polda Jabar.
Sebab, hingga kini publik masih bertanya-tanya terkait dalang pelaku pembunuhan ibu dan anak di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu.
Sudah lebih dari tiga bulan kasus ini masih menjadi misteri meski berbagai upaya telah dilakukan oleh polisi.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, mengatakan kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak di Subang telah dilimpahkan ke Polda Jawa Barat sejak Senin (15/11/2021) lalu.
"Pelimpahan kasus tersebut dilakukan agar alat bukti dan petunjuk dapat dikaitkan dengan alat digital yang ada di Polda, dan penanganannya agar lebih obyektif dan efisien," kata Kombes Erdi A Chaniago kepada Tribun Jabar di Mapolres Sumedang, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Pengakuan Suami Siram Air Keras ke Mamah Muda di Cianjur, Korban Sarah Dikenal Sosok yang Sholehah
Disisi lain, lamanya pengungkapan kasus pembunuhan di Subang ini lantaran polisi melakukan pemeriksaan berulang.
Tak hanya itu, Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan Subang dianggap sudah terkontaminasi.
Sebab, banyak yang masuk ke TKP tanpa diketahui oleh penyidik.
"Kenapa tambah lama lagi, karena pemeriksaannya berulang dan diambil sampai beberapa kali, yang kita ketahui TKP Subang agak sedikt kacau, terkontaminasi karena banyaknya masuk ke TKP tanpa diketahui dari penyidik," kata Ahli Forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Denny Darko.
Seperti diketahui, dr Hastry juga ikut dilibatkan dalam pengungkapan kasus Subang.
Ia sempat melakukan aotopsi ulang jasad Tuti dan Amalia yang sudah dimakamkan untuk melengkapi data yang diperlukan oleh penyidik.
Dokter Hastry kembali menjelaskan, saat ini tim penyidik sudah mendapat banyak DNA dari TKP pembunuhan ibu dan anak tersebut.

DNA itu kemudian dicocokkan dengan yang didapat dari barang bukti.
"Sekarang kasus Subang kita sudah punya puluhan DNA diduga mungkin ada di lokasi, nah kita petakan DNA itu, matching gak dengan DNA yang kita dapat dari barang bukti lain di TKP, nah itu yang proses lama," jelasnya.
Sebenarnya kata Dokter Hastry, memeriksa darah proses cepat sekitar tiga hari.
"Tapi kalau di benda mati, misalnya baju, darah yang di baju itu lama, sidik jari di rokok atau di kursi atau di pintu atau di mobil itu kan butuh lama, bisa kuat DNA, itu yang prosesnya lama," kata Dokter Hastry.
Baca juga: Kisah 2 Bocah SD Gantian Pakai Sepatu Untuk Sekolah, Sang Adik Menangis Dipelukan Kapolres
Polisi Sebut Sudah Mengerucut
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago menyebut, hingga kini, penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah saksi.
Dari pemeriksaan tersebut, kata Erdi, telah mengerucut pada sejumlah saksi yang mungkin bakal jadi tersangka.
"Setiap hari mengerucut sesuai petunjuk yang ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa secepatnya mengumumkan siapa pelakunya," kata Erdi A Chaniago.
Erdi menambahkan, dalam mengusut kasus tersebut, penyidik tidak mempunyai kendala.
"Tidak ada kendala, hanya butuh waktu saja dan kehati-hatian karena ini menyangkut kemanusiaan," ujarnya.
Lewat Dari Prediksi
Ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti meyakini jika kasus pembunuhan di Subang pasti terungkap.
Rupanya, dr Hastry sudah memiliki prediksinya sendiri terkait penanganan kasus tersebut.
Sebagai petugas yang terlibat menangani kasus Subang, prediksi dr Hastry kasus Subang bisa diungkap sebelum 100 hari.
“Saya prediksinya kan selalu kalau enggak tanggal 8, tanggal 18 (November, red), ini udah lewat,” ungkap dr Hasry saat berbincang dengan Denny Darko di kanal Youtube-nya dengan judul 'Akhirnya Bertatap Muka Langsung Dengan dr. Hastry Forensik Bahas Kasus Subang'.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan tersebut, Denny Darko pun mengaku memiliki prediksi yang hampir sama dengan polwan berpangkat melati tiga itu.
Ia mengaku sempat meramal dengan menggunakan kartu tarotnya seminggu yang lalu soal kasus subang ini.
Menurutnya, kasus Subang seharusnya sudah bisa diungkap seminggu kemarin.
Ia pun menjelaskan tak ada korelasi atau saling kerja sama antara dirinya dengan ahli forensik tersebut.
Hanya saja Denny Darko menjelaskan, prediksi dr Hastry berdasarkan segi kasus yang dipecahkan.
Ia pun mengingatkan kembali bahwa tebakannya seminggu lalu.
Baca juga: Rayuan Maut Sang Guru Bikin Siswi SMK Luluh, Korban Pasrah Diajak Kerjakan Tugas di Kamar
"Bahwa dalam seminggu akan terjadi satu hal yang penting. mungkin ini belum saatnya dibagikan ke kita semua," kata Denny Darco.
Dalam kesempatan itu, penonton Denny Darko dipersilakan memberikan pertanyaan kepada dr Hastry.
Hingga akhirnya ada penonton yang menanyakan berapa jumlah pelaku rajapati dalam kasus Subang.
Alih-alih meminta dr Hastry tak usah menjawabnya, Denny Darko menebaknya.
Ia meminta dr Hastry hanya tersenyum bila tebakannya benar.
Denny Darko pun langsung melontarkan tebakannya bahwa pelaku rajapati Tuti dan Amali itu lebih dari satu orang.
Ahli forensik itu pun tersenyum dan akhirnya tegas membenarkannya.
“Betul,” ujar dr Hastry sembari tersenyum.
Video Lengkapnya Lihat di Sini
Hasil Pengembangan Penyelidikan
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago, ada peningkatan dalam pengembangan penyelidikan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Baca juga: Tergoda Rayuan Maut Pak Guru, Siswi SMK Kena Jebakan, Pasrah Diajak ke Kamar untuk Kerjakan Tugas
Ia melanjutkan, saat ini sudah 55 orang saksi yang diperiksa termasuk saksi kunci dalam kasus tersebut.
"Hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan oleh Polres Subang, sementara ini sudah ada peningkatan dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Sekarang sudah berjumlah 55 orang saksi yang diperiksa," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat ditemui TribunJabar.id di Mako Brimob Cikeruh, Jatinangor, Sumedang, Minggu (14/11/2021).

Erdi meminta masyarakat bersabar menunggu hasil gelar perkara penetapan tersangka kasus tersebut.
"Terkait penentuan siapa pelakunya, kami mohon masyarakat bersabar, karena betul-betul perlu kehati-hatian dan ini menyangkut nyawa orang dan hak asasi manusia," tuturnya.
"Percayakan kepada penyidik yang melakukan pemeriksaan, baik di olah TKP, maupun pengumpulan bukti-bukti dan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, " kata Erdi, menambahkan.
Erdi mengatakan, hingga kini kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut masih dalam konsumsi penyidikan.
"Kita tidak bisa menyampaikan semuanya, karena penyidik sedang fokus untuk mengungkap semua ini. Nanti hasil gelar dua mingguan, dan prioritas saksi yang dimintai keterangannya pasti akan kami sampaikan," kata dia.
Ia melanjutkan, penyidik akan menganalisa keterangan saksi dan bukti yang diduga mengarah kepada tersangka kasus pembunuhan tersebut.
"Intinya, kita sudah mencoba untuk menemukan beberapa hal yanng menyangkut keterangan-keterangan yang sekiranya akan mengarah kepada tersangka dengan dikaitkan dengan petunjuk dan bukti bukti lainnya," ucapnya.
(TribunnewsBogor.com, TribunJabar.com)