Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tampang Wanita 'Anak Jenderal' Pemaki Ibu Arteria, Anggota DPR Minta Puspen TNI Beri Pelajaran

Sebagai sahabat sesama anggota DPR, Ahmad Sahroni pun memampang wajah wanita pemaki ibunda Arteria Dahlan tersebut agar diketahui masyarakat luas.

Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
kolase Instagram ahmadsahroni88
Tampang Wanita 'Anak Jenderal' pemaki ibu Arteria, DPR minta Puspen TNI cari dan beri pelajaran 

Hasanuddin juga memastikan saat ini kasus tersebut juga tengah diinvestigasi oleh pihak Polisi Militer (POM).

"Saat ini kasusnya sedang diinvestigasi oleh pejabat berwenang dalam hal ini Polisi Militer," imbuhnya.

Hasanuddin kejadian ini bisa diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.

"Dari kasus diatas saya berharap tidak berkepanjangan dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.

Baca juga: Kisah 2 Bocah SD Gantian Pakai Sepatu Untuk Sekolah, Sang Adik Menangis Dipelukan Kapolres 

Arteria Minta Panglima TNI evaluasi protokoler

Menanggapi pertikaian ini, Arteria Dahlan meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman untuk mengevaluasi protokoler anggota TNI.

Pasalnya, Arteria mengaku dihadap-hadapkan dengan orang-orang yang mengaku sebagai pihak protokoler perempuan yang cekcok dengan ibunya.

Dirinya juga mengaku heran lantaran perempuan yang mengaku anak jenderal bintang tiga tersebut bisa memerintah protokoler TNI.

"Kalau anak bintang tiga kok bisa nyuruh-nyuruh protokoler TNI? Saya saja, orangtua saya, enggak bisa. Kok bisa menggunakan protokoler TNI di bandara, menyuruh-nyuruh semua orang, 'Mana kapolres, mana siapa, lu enggak tahu siapa gue' dan sebagainya," kata Arteria.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan tanggapi soal vonis bebas Sofyan Basir.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan tanggapi soal vonis bebas Sofyan Basir. (Chaerul Umam/Tribunnews.com)

Oleh karena itu, Arteria tak ingin kejadian ini dimanfaatkn oleh bebrapa pihak yang tak bertanggungjawab.

"Jangan sampai polemik ini dimanfaatkan oleh banyak pihak. Kami minta betul Pak Panglima, Pak KSAD, Pak Danpuspom untuk pertama mengevaluasi, mengevaluasinya masalah protokoler yang ada di Soekarno-Hatta," kata Arteria.

Dia sendiri menyebut bahwa tak ingin konfliknya viral, terlebih melihat TNI baru saja melantik Panglima TNI yang baru dan TNI AD memiliki KSAD yang baru.

"Saya sangat menghormati Pak Panglima, adiknya itu mantan Kapolres, sudah kaya adik saya itu Pak Birawa. Kami menghormati juga Pak Jenderal Dudung," katanya.

Lebih lanjut, Arteria merasa perempuan yang memaki ibunya tersebut menunjukkan arogansi secara berlebihan.

Meski demikian, Arteria tidak mempersoalkannya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved