Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Bima Arya Dapat Tawaran Maju di Pilgub DKI, Pengamat Politik Singgung Soal Legacy: Belum Kuat

Menurut pengamat politik, Bima Arya belum memiliki modal kuat untuk diusung di Pilgub DKI Jakarta.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube/Tribunnews Bogor
Ketua Fraksi Amanat Nurani DPRD Kota Bogor sekaligus Politisi PAN Safrudin Bima bersama Pengamat Politik dan Kebijakan Publik dari DPP di Indonesia Yusfitriadi, saat diskusi Bincang Bogor di Kantor TribunnewsBogor, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Sabtu (27/11/2021). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendapat tawaran dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2024 mendatang.

Tak tanggung, Zulkifli Hasan bahkan memberikan dua pilihan kepada orang nomor satu di Kota Bogor itu untuk memilih antara Pilgub Jabar atau Pilgub DKI Jakarta.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Fraksi Amanat Nurani DPRD Kota Bogor sekaligus Politisi PAN Safrudin Bima.

"Pada saat ketum menyampaikan itu saya ada. Ketum itu orang yang demokratis, membuka ruang buat semua kader yang potensial, mumpuni dan mampu bekerja dan tentu mampu memenangkan pertarungan," kata Safrudin Bima, pada Talk Show Bincang Bogor di Kantor TribunnewsBogor, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Sabtu (27/11/2021).

Ia mengatakan, sosok Bima Arya yang sudah menjabat sebagai Wali Kota Bogor selama dua periode ini tentu tak bisa dinafikan.

"Di Jakarta nama-nama potensial ada Mba Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI, itu menurut saya perempuan petangguh yang layak untuk dikedepankan, lalu ada Pasha Ungu yang memang sekarang sedang rajin turun ke Jakarta dan yang satu lagi yaitu Eko Patrio," kata Safrudin Bima.

Nah menurutnya, Bima Arya merupakan salah satu figur potensial yang memiliki kesempatan dan peluang untuk memenangkan pertarungan di Pilkada nanti.

"Oleh karena itu ketum memberikan ruang, silahkan bagi figur-figur yang kompeten, yang mampu bekerja, yang mampu menekan pertarungan, ya ini ada panggung," jelasnya.

Sementara untuk di Jawa Barat, lanjut dia, ada Ketua DPW PAN Desy Ratnasari yang juga merupakan Anggota DPR RI.

"Itu pun sama beliau kader potensial PAN. Saya pikir mohon izin tidak ada orang yang tidak mengenal Desi Ratna Sari, beliau wanita wanita cerdas visioner soleha pula, layak jual," katanya lagi.

Baca juga: Resmikan Sport Center, Bima Arya Ingatkan Membangun Hakikatnya Mempersiapkan Generasi Masa Depan

Baca juga: Resmikan Drive Thru Disdukcapil Kota Bogor, Bima Arya: Ini Pertama Kalinya di Indonesia

"Artinya Bima Arya juga disebut-sebut juga akan ada di Jawa Barat, tetapi maksudnya nanti kan ada tatapannya yang dilalui oleh para figur-figur ini termasuk mungkin nanti survei partai," ucapnya lagi.

Safrudin Bima juga mengatakan, nama Bima Arya disebut oleh Zulkifli Hasan karena termasuk figur unggulan di partainya.

"Saya sepakat bahwa Bima Arya salah satu figur unggulan PAN. Artinya ketum paham betul tentang kekuatan kadernya, cuman saya mau menyampaikan yang tidak ada di situ, di dua daerah yang disebutkan tadi ada figur-figur yang secara internal pun harus berkompetisi dalam tahap-tahapan nanti, pas keluarnya itu kalau kata orang Sunda bilang 'bakal pimeunangeun moal?' (bisa menang gak nih?)," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik dari DPP di Indonesia Yusfitriadi sepakat bahwa Bima Arya merupakan salah satu kader potensial di PAN.

"Namanya sudah dua periode, urusan populis ya urusan sudah selesai, Bogor dengan Jakarta bukan pilihan cukup jauh tapi dekat jug. Artinya mungkin Pak Wali Kota mainnya juga di Jakarta, sehingga popularitas itu bukan hal yang sulit," kata dia.

Namun yang saat ini jadi permasalahan, kata dia, apakah elektabilitas Bima Arya sudah kuat untuk maju ke Pilgub DKI Jakarta.

"Karena dalam kontestasi ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yang pertama adalah kualitatif. Nah ini yang sering kali menjadi trouble incumbent, yaitu legacy," tutur Yusfitriadi.

Sementara kata dia, hingga saat ini belum ada peninggalan Bima Arya di Kota Bogor yang benar-benar kuat.

"Apa yang kemudian menjadi daya tawar di tingkat nasional sehingga layak untuk memimpin DKI? Legacy-nya apa? Dan bagi saya sampai sekarang ini tidak melihat legacy yang kuat," ujarnya.

Meski begitu, lanjutnya, masih ada beberapa tahun lagi sampai 2024 untuk Bima Arya bisa menunjukkan legacy tersebut.

Baca juga: Muskomwil 1 Kota Banda Aceh, Bima Arya Sampaikan Catatan Penerapan OSS untuk Pemerintah Pusat

Baca juga: Resmikan RKMP dan Resepsi Milad Muhammadiyah, Bima Arya Harap Jadi Pondasi Utama Akhlak dan Karakter

"Saya pikir, ketika bisa membuat legacy yang cukup keren, wah, unik, dan itu menjadi kebutuhan bangsa ini, saya pikir Bima bukan tidak mungkin, baik di Jabar maupun di Jakarta," kata dia.

Kemudian yang kedua, lanjut Yusfitriadi, yakni kuantitatif.

"Itu dibuktikan dengan berbagai macam survei walaupun sifatnya perspektif atau persepsi, tapi itu penting karena memang masyarakat Indonesia akan sangat gampang terpengaruh dengan hasil survei," jelasnya.

Untuk saat ini, kata dia, apakah Bima Arya itu sudah memiliki elektabilitas dan popularitas yang kuat atau tidak di DKI Jakarta.

"Walaupun memang belum diukur, tapi ini saya pikir harus segera dimunculkan untuk mempengaruhi publik dan parpol yang lain, untuk bisa dianggap layak memimpin DKI ataupun diusung menjadi DKI satu," tandasnya.

Kemudian yang ketiga, lanjut dia, adalah faktor 'cuantitatif'.

"Ini kan Jakarta, artinya ketika berkata kuantitatif dan cuantitatif itu kan teknis. Tapi ini akan jadi relasi dengan partai mana yang akan mendorong, ya karena kalau PAN sendiri kan enggak kuat. Nah ketiganya ini belum ada pada Bima Arya," ungkapnya.

"Mungkin karena baru dipanasin, tapi kalau kemudian mesin sudah dipanaskan oleh ketum tapi tidak ada gerakan saya pikir akan berat. Tapi ketika bicara di internal PAN, Bima kader potensial, its oke," tandasnya. (*)

Simak video lengkapnya di sini :

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugarto mengaku siap bila ditunjuk PAN untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Bima Arya mengaku ia bahkan ditawari untuk maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Menurut Bima, tawaran itu datang langsung dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional ( PAN ) Zulkifli Hasan saat bertemu beberapa waktu lalu.

"Iya beliau memberikan dua opsi itu, ya saya sampaikan sebagai kader saya siap menjalankan perintah partai, karena apa yang diminta partai terbaik ya yg terbaik buat saya," katanya, Selasa (16/11/2021) daat ditemui di wilayah Bogor Timur.

Bima menegaskan dirinya siap mengikuti perintah partai jika ditugaskan maju di DKI Kakarta ataupun Jawa Barat.

"Ya jadi saya siap mengikuti itu, entah di Jakarta atau Jawa Barat, kalaupun di luar itu bila ada penugasan lain ya sebagai kader harus siap juga," ujarnya.

Dalam pertemuan Bima Arya dan Zulhas beberapa waktu lalu itu juga sedikit banyak berbicara mengenai agenda politik dan mesin partai.

Bima Arya mengatakan bahwa Zulhas meminta agar dirinya mengkonsolidasikan kesiapan yang diperlukan.

"Pak Zul titip untuk terus berkerja mengkonsolidasikan program-program gitu, ingin PAN ini saya sebagai pimpinan PAN sebagai ketua DPP ini bukan saja urusan partai tapi ada program-program yang konkrit yang nyata kepada warga yang nyata disisa jabatan saya," kata Bima.

Bima menambahkan dirinya sudah melaporkan rencana penataan kota, rencana perencanaan transportasi.

"Dan beliau mendukung penuh dan akan membantu dengan jaringan dan dukungan teman-teman di legislatif di DPR gitu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved