Ulang Tahun ke-56, Putra Mahkota Jepang Akishinomiya Kecewa dengan Putri Mako, Ogah Bahas Menantu

Namun ketika ulang tahun, putra mahkota kekaisaran Jepang itu menyampaikan kekecewaannya pada sang putri sulung, Putri Mako.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AP
keluarga Putra Mahkota Jepang Akishiomiya berserta istri dan anak, termausk Putri Mako 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hari ini, Selasa (30/11/2021) putra mahkota kekaisaran Jepang, Akishinomiya berulang tahun ke-56.

Namun ketika ulang tahun, putra mahkota itu menyampaikan kekecewaannya pada sang putri sulung, Putri Mako.

Padahal di momen bahagianya itu, putra mahkota ingin merayakannya bersama keluarga, termasuk Putri Mako, meski mereka kini tinggal berjauhan.

Putri Mako diketahui kini sudah pindah ke Amerika Serikat bersama suaminya, Kei Komuro.

Sebelumnya, Putri Mako pun rela melepaskan status bangsawannya demi menikah dengan rakyat jelata.

Putri Mako dan Kei Komuro meninggalkan Jepang menuju Amerika Serikat
Putri Mako dan Kei Komuro meninggalkan Jepang menuju Amerika Serikat (Asahi)

"Saya kecewa karena saya ingin konferensi pers perkawinan Putri Mako dalam format dua arah daripada format satu arah," ungkap Akishinomiya saat memberi keterangan pers kepada wartawan, Senin (29/11/2021) kemarin.

Putri Mako menyebutkan bahwa dia menderita "PTSD" kompleks.

"Saya pikir itu sulit karena mungkin saja kejang bisa terjadi selama konferensi," kata Putri Mako, yang berada dalam keadaan di mana dia tidak bisa bertanya, diungkapkan Akishinomiya dan pejabat badan Rumah Tangga kekaisaran Jepang.

Baca juga: Putri Mako dan Kei Komuro Pindah ke New York, Tinggal di Apartamen Konglomerat Jepang

Tentang reuni dengan sang menantu Kei Komuro, Yang Mulia Akishinomiya menjawab "Saya tidak terlalu terkesan kepadanya."

"Saya pikir publik harus diprioritaskan daripada individu."

Putri Mako tidak yakin dengan opini publik bahwa dia perlu memprioritaskan dirinya daripada publik.

Sebuah kata yang menyatakan bahwa "jika Anda harus memprioritaskan publik daripada saya, Anda tidak akan bisa menikah dalam 10 atau 20 tahun."

"Pada akhirnya, saya menerima permintaan putri sulung saya dan menerima pernikahan tanpa hubungan antar rumah," tambah Akishinomiya.

Yuji Otabe, seorang profesor emeritus di Universitas Kesejahteraan Shizuoka, yang akrab dengan sistem kekaisaran modern memberikan komentarnya.

"Ada tanda kuat bahwa kekuatan kerajaan sedang bekerja di jalan menuju pernikahan dan kehidupan saat ini, dan banyak orang mengatakan bahwa ada "manisnya" sebagai orang tua Pangeran Akishino dan Kiko yang mengizinkannya."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved