Dokter Ungkap Detik-detik Sebelum Haji Lulung Wafat: 4 Hari Berjuang Diserang Badai Irama Jantung
Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninnggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninnggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.
Seperti diketahui, Haji Lulung dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita sejak 24 November 2021 lalu karena mengalami serangan jantung.
Haji Lulung sempat berjuang bertahan hidup dengan dibantu peralatan medis dan tim dokter rumah sakit.
Namun, Ia dikabarkan meninggal dunia pada, Selasa (14/12/2021).
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengungkapkan Haji Lulung meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta sekira pukul 10.51 WIB.
"Innaalillaahi Wainnaa Ilaihi Roojiuun... Innaalillaahi Wainnaa Ilaihi Roojiuun. Innaaalillaaahi Wainnaa Ilaihii Roojiuun.. Baru saja kabar dukacita..Ketua DPW PPP DKI abanda Haji Lulung Meninggal Dunia pada Selasa, 14 Desember 2021 Jam 10.51 WIB di RS.Harapan Kita," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.
Sementara itu, tim dokter Rumah Sakit Jantung Harapan Kita mengungkap detik-detik sebelum haji Lulung wafat.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, dokter Dicky Fakhri, Haji Lulung mulai ditangani di RS Harapan Kita sejak 24 November 2021 hingga dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021).
"Jadi 20 hari, setiap pagi kami melakukan evaluasi dengan tim yang sudah dibuat," kata Dicky saat jumpa pers di RS Harapan Kita, Palmerah, Jakarta Barat.
Berdasarkan pemantauan ketat tim dokter, didapati pompa jantung Haji Lulung yang kondisinya kurang baik.

Dalam perkembangannya, Dicky mengatakan kondisi kesehatan Haji Lulung cenderung tidak stabil.
"Keadaan naik dan turun. Naik itu maksudnya mencapai normal tidak, tapi ada keadaan sedikit membaik, tapi ada juga keadaan menurun," ujar dia.
Sementara itu, Staf Medik Rawat Intensif dan Kegawatan Kardiovaskular RS Harapan Kita dokter Dafsah Arifa Juzar mengatakan, Haji Lulung mengalami badai irama jantung setelah 4 hari perawatan.
"Jadi kalau kayak kita kan normal irama jantungnya 60 per 100 ya. Nah kalau badai irama itu 200 kali per menit."
"Sehingga jantung tidak bisa memompa darah, tensinya turun," terang Dafsah.