Pengakuan Polisi yang Abaikan Korban Kecelakaan di Sulsel, Begini Nasibnya Sekarang : Terbukti Lalai

Dalam video terlihat warga berkerumun saat ada korban kecelakaan yang tergeletak di tengah jalan. Tak berselang lama, terlihat mobil polisi dengan mo

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Instagram
video viral polisi mengabaikan korban kecelakaan di Bulukumba, Sulawesi Selatan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video mobil patroli lewati korban kecelakaan viral di media sosial.

Mobil patroli hanya melintas dan mengabaikan korban kecelakaan.

Video tersebut diposting akun Instagram @daenginfo.

Dalam video terlihat warga berkerumun saat ada korban kecelakaan yang tergeletak di tengah jalan.

Tak berselang lama, terlihat mobil polisi dengan model double cabin.

Sejumlah warga lantas mencoba untuk meminta pertolongan.

Namun tak disangka, mobil polisi justru hanya melewati korban kecelakaan tanpa memberi pertolongan.

"Video yang merekam kejadian mobil polisi yang mengabaikan korban tabrak lari beredar di sosial media," tulis dalam keterangan.

Peristiwa ini rupanya terjadi di Kabupaten Bulukamba, Sulawesi Selatan pada Sabtu (11/12/2021).

Plt Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Ade Indrawan tak menampik peristiwa mobil Polisi mengabaikan korban kecelakaan.

Menurutnya, anggota yang terekam video memberi alasan sedang terburu-buru.

Ade mengatakan dari pengakuan anggota tersebut, ia sedang ditunggu anggota Sat. PJR Ditlantas Polda Sulsel di Kabupaten Sinjai.

Anggota tersebut mengungkapkan bahwa mobil dinas tersebut ditunggu karena akan dipakai melakukan pengawalan ke Kota Makassar, karena mobil dinas lainnya sedang rusak dan berada di bengkel.

Ade mengatakan bahwa tindakan itu merupakan sebuah kesalahan dan tidak bisa dibenarkan.

Ia menegaskan, polisi seharusnya hadir jika terjadi kecelakaan lalu lintas, dan melakukan penanganan dengan segera menolong korban dan melakukan tindakan pertama di TKP.

Ilustrasi Polisi
Ilustrasi Polisi (Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com)

Ade menambahkan, personel polisi yang terekam dalam video tersebut telah dibebastugaskan dari fungsi lalu-lintas, dan sedang dalam pemeriksaan Provost Polda Sulsel untuk sidang disiplin.

Menurut Ade, sanksi itu diberikan karena yang bersangkutan tidak mendahulukan menolong korban, namun justru meninggalkan TKP dengan alasan terburu-buru.

"Ya tindakan ini menunjukkan bahwa jajaran pimpinan Polda Sulsel berkomitmen penuh dalam pelayanan kepada masyarakat dan tidak ragu mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang terbukti lalai dalam melaksanakan tugasnya dalam melayani masyarakat," kata Ade seperti dikutip dari Kompas.com.

Polisi Suruh Pulang Korban Perampokan

Meta Kumala (32) mendapat perlakuan tak menyenangkan dari Polisi ketika melaporkan pencurian yang dialami.

Bukan mengayomi, oknum Polisi ini justru memperlakukan Meta tak menyenangkan.

Padahal Meta menjadi korban pencurian di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (7/12/2021).

Meta kemudian melaporkan kejadian yang ia alami ke Kepolisian Sektor Pulogadung.

"Kunci mobil saya juga ikut dicuri, jadi saya ke polsek dibonceng mertua saya. Suami saya nunggu mobil," ujar Meta

Dalam laporannya, Meta merinci barang yang hilang dicuri pelaku.

"Saya nyebutlah ada lima ATM (yang hilang). Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya," ujar Meta.

"Dia bilang, 'Ngapain sih ibu punya ATM banyak-banyak? Kalau gini kan jadi repot. Percuma kalau dicari juga pelakunya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal?'," ucap Meta menirukan omongan polisi tersebut.

Saat di Polsek Pulogadung, Meta hanya menulis nama, tanggal lahir hingga barang-barang yang hilang.

Meta mengaku kehilangan tas yang berisi kartu ATM, KTP, kartu kredit, hingga kunci mobil.

Selain itu, uangnya senilai Rp 7 juta ikut raib.

"Saya cuma nulis nama, tanggal lahir, apa saja yang hilang. Sudah, selesai. Setelah itu sudah, jadi tidak ada tindak lanjut prosedurnya apa setelah saya dirampok gitu," kata Meta.

Setelah menulis laporan, Meta justru disuruh pulang oleh oknum Polisi di Polsek Pulogadung.

"Dia bilang, 'Sudah, ibu mendingan pulang saja dan tenangin diri'," kata Meta menirukan omongan polisi itu.

"Dalam hati saya, Pak, kalau gampang mah anak SD saya minta tolong bantu nyari. Saya enggak habis pikir, makanya saya kecewa banget. Kasus saya nggak ditanganin, malah saya diomelin," ujar Meta.

Meta pun kecewa. Ia sedang susah, tetapi malah kena omel dari polisi.

Meta juga menyayangkan ucapan yang keluar dari polisi itu.

"Bukan sesuatu yang penting dan enggak banget disampaikan oleh polisi, dan saya langsung sudah il-feel (hilang feeling)-lah istilahnya. Ini polisi gimana sih enggak ada iba, enggak ada simpati," kata Meta.

"Caranya menyampaikan enggak pas ya, karena saya sedang kesusahan. Terus kenapa bahas ATM banyak? Adminnya mahal?" tutur Meta.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved