IPB University
Rektor IPB University Tunjukkan Fakta Sawit Indonesia kepada 11 Duta Besar Uni Eropa
Acara ini adalah bagian dari kontribusi aktif para alumni dalam penguatan kebijakan sektor penting yaitu sawit.
Oleh karenanya, lanjutnya, sektor kelapa sawit yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional perlu dikawal.
Tidak hanya oleh pemerintah akan tetapi oleh semua stakeholder, termasuk IPB University.
Selain itu, kelapa sawit juga dapat mewujudkan kemandirian energi nasional melalui mandatori biodiesel.
Bisa menghemat devisa dan mengurangi impor solar hingga 38 triliun rupiah. Dalam lingkup global, Indonesia menguasai pangsa pasar sebesar 58 persen.
Industri sawit dalam negeri juga mampu menghasilkan 160 ragam jenis produk hilir. Dan akan terus ditingkatkan dengan inovasi-inovasi yang memiliki nilai tambah tinggi
“Indonesia menghasilkan 40 persen dari total minyak nabati dunia. Hilirisasi sawit juga masih menjadi tantangan. Tantangan internasional adalah maraknya kampanye negatif terkait sawit serta kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Uni Eropa.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr Dadan Kusdiana, ikut hadir dalam acara ini.
Ia mengatakan, potensi limbah sawit mampu menghasilkan listrik sebesar 8.730 MW.
Sawit juga bisa dikembangkan sebagai Compressed Biomethane Gas (CBG). Sawit untuk bahan bakar nabati (biofuel) potensinya mencapai 34 juta kilo liter.
"Sementara untuk biomass power plant, potensinya mencapai 13,273 dan biogas mencapai 1.785 MW,” jelasnya.
Materi terkait strategi pengembangan industri kelapa sawit secara berkelanjutan dikupas oleh Ir Sucipto Prayitno, MM, Direktur PT Perkebunan Nusantara IV.
Dan untuk topik percepatan dan penguatan nilai tambah (hilirisasi) produk kelapa sawit Indonesia, hadir oleh Prof Erliza Hambali, MS, Pakar Hilirisasi Industri Kelapa Sawit IPB University.