Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Indonesia 'Gudangnya' Gunung Berapi, Waspada 4 Gunung Api Ini Berstatus Siaga III

Indonesia menduduki peringkat pertama dengan jumlah gunung api terbanyak di dunia dan jumlah korban jiwa terbanyak.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
Gunung Semeru tampak cerah terlihat dari Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Indonesia adalah negara dengan 'gudangnya' gunung berapi.

Berdasarkan keterangan resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), negeri ini memiliki jumlah gunung api aktif sebanyak 127.

Indonesia menduduki peringkat pertama dengan jumlah gunung api terbanyak di dunia dan jumlah korban jiwa terbanyak.

Dari 127 gunung api tersebut, hanya 69 gunung api aktif yang dipantau oleh PVMBG.

Dari 69 gunung yang masih aktif, saat ini ada 4 gunung api yang berstatus level Siaga III.

Keempat gunung berstatus Siaga III tersebut adalah Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, Gunung Merapi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Tingkat aktivitas level III (Siaga) ini didasarkan pada hasil pengamatan visual dan instrumental peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.

1. Gunung Semeru

Gunung Api Semeru terlatak di Kabupaten Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108 LU, Longtitude 112.92 BT dan memiliki ketinggian 3676 Mdpl.

Disampaikan Yuda Prinardita Pura, A.Md dari Badan Geologi ESDM, hasil pengamatan visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II.

Lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021) malam. Satu pekan pascaerupsi, lava pijar masih terlihat di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021) malam. Satu pekan pascaerupsi, lava pijar masih terlihat di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

"Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat," jelasnya, Minggu (19/12/2021).

Suhu udara di sekitar Gunung Semeru hari ini diketahui sekitar 23-33 derajat Celcius.

Untuk pengamatan kegempaan, ternyata hari ini sudah terjadi 7 kali gempa guguran dengan amplitudo 7-22 mm dan lama gempa 42-125 detik, serta 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 13 detik.

Oleh sebab itu, masyarakat, pengunjung, relawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved