Buang Jasad Sejoli ke Sungai, Koptu Sholeh Tak Berani Bantah Perintah Kolonel P, Diancam Tutup Mulut

Setelah tiba di daerah Cilacap dekat Sungai Serayu, Kolonel P memerintahkan Koptu Sholeh dan Konda DA untuk buang jasad sejoli tersebut.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Kolase media sosial dan ist TribunBanyumas
Buang jasad sejoli ke sungai, Koptu Sholeh tak berani bantah perintah Kolonel P, sempat diancam tutup mulut 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Markas Besar (Mabes) TNI membongkar sosok tiga prajurit TNI AD yang terlibat dalam kasus tabrak lari sejoli Handi dan Salsabila di Nagreg.

Ketiga pelaku ini adalah Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu Sholeh.

Salah satu pelaku, Koptu Sholeh mengaku sempat merasa kasihan melihat sejoli Handi dan Salsabila yang menjadi korban tabrak lari di Nagreg.

Ia pun sempat memberikan saran kepada Kolonel P agar membawa kedua korban ke Rumah Sakit.

Hal itu juga sempat diungkapkan oleh saksi mata yang melihat kronologi pasca tabrak lari, tanggal 8 Desember 2021.

"Kata orang yang berdiri itu bilang, 'ayo cepat masukkan ke mobil, bawa ke rumah sakit, bawa ke rumah sakit'," imbuh saksi mata berinisial SI menirukan ucapan Koptu Sholeh dilansir TribunJabar.

Namun, saran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Kolonel P.

Hingga kemudian, Kolonel P mengambil alih paksa kemudi mobil.

Kemudian, mobil itu dikemudikan oleh Kolonel P untuk kembali melanjutkan perjalanan ke kediamannya yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Setelah tiba di daerah Cilacap dekat Sungai Serayu, Kolonel P memerintahkan Koptu Sholeh dan Kopda DA untuk buang jasad sejoli tersebut.

Baca juga: Bukan Kebetulan Jasad Sejoli Dibuang ke Sungai, Ini Alasan Kolonel P Rela dari Gorontalo ke Jateng

Karena Kolonel P merupakan atasan mereka, Koptu Sholeh dan Kopda AD pun tak berani menolak perintah sang kolonel.

"Sesampainya di daerah Cilacap, sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan," ujar Koptu Sholeh dalam keterangannya dikutip dari TribunJateng, Minggu (26/12/2021).

Usai membuang jasad sejoli, Kolonel P juga disebut telah mengancam dua pelaku lainnya agar tutup mulut dan tak menceritakan kejadian tersebut.

"Dalam perjalanan, Kolonel P mengatakan bahwa kejadian tersebut jangan diceritakan kepada siapa pun agar dirahasiakan," tutur Koptu Sholeh.

Kasihan lihat sejoli korban tabrakan, Koptu Sholeh tak berani bantah perintah Kolonel P, diancam ini
Kasihan lihat sejoli korban tabrakan, Koptu Sholeh tak berani bantah perintah Kolonel P, diancam ini (kolase TribunJabar/TribunJateng)

Tiga hari pasca dibuang ke sungai, jasad Handi dan Salsabila pun ditemukan warga.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved