Kasus Pembunuhan di Subang
Mengungkap Misteri Pemilik Kemeja Kotak-kotak Pelaku Pembunuhan Subang, Sosok Danu Kini Disorot
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto membeberkan perihal sketsa tampang terduga pelaku.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok pemilik kemeja kotak-kotak diduga pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu hingga kini masih menjadi misteri.
Polisi masih berusaha mengungkap sosok pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat itu.
Meski polisi telah merilis sketsa wajah pelaku pembunuhan Subang, namun wajah pelaku tak terlihat jelas.
Dalam sketsa wajah yang dirilis, hanya terlihat bagian belakang pelaku yang diduga berjenis kelamin lak-laki.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto membeberkan perihal sketsa tampang terduga pelaku.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut. Sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis bareskrim," ujar Kombes Pol Yani Sudarto di Polda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Dari sketsa itu sekilas tampak sosoknya masih muda.
Sementara itu, sosok Danu kini menjadi sorotan publik setelah Polda Jabar merilis sketsa wajah sosok pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
Seperti diketahui, Muhammad Ramdanu alias Danu merupakan salah satu saksi kunci dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Danu berulang kali dipanggil oleh penyidik untuk dimintai keterangannya terkait kasus kematian Tuti dan Amalia.
Tak hanya itu, danu juga merupakan sosok orang yang membersihkan TKP kasus Subang sehari setelah jasad Tuti dan Amalia ditemukan.
Dalam sketsa wajah yang dirilis Polda Jawa Barat, sosok terduga pembunuh Tuti dan Amalia ini memiliki ciri-ciri khusus.
Diantaranya ialah pelaku masih berusia muda, potongan rambut pendek, berkulit putih bersih, hingga mengenakan kemeja kotak-kotak.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan tak menampik bahwa hal ini seolah tampak menyudutkan kliennya.
Ia pun menegaskan sosok di balik sketsa wajah pelaku itu bukanlah Danu.
Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Danu perihal sketsa tersebut.

"Danu sudah kita tanya, saya bercandakan juga, 'Nu ini kayak mirip kamu nih', 'Engga bang' kata dia.
Gantengan Danu lah masih," kata Achmad Taufan dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Tribunnews Bogor, Rabu (30/12/2021) malam.
Baca juga: Polisi Rilis Sketsa Pembunuh Tuti dan Amalia di Subang, Yosef: Saya Tidak Mengenal
Siapa Pemilik Kemeja Kotak-kota?
Dalam sketsa wajah yang dirilis oleh polisi, bukan hanya bagian kepala belakang saja yang terlihat.
Namun, sosok pelaku digambarkan memakain kemeja kotak-kotak.
"Dan kebetulan, Danu enggak punya baju kotak-kotak ya, yang punya malah saya," ujarnya sambil tertawa.
Sehingga, tim kuasa hukum meyakini jika kliennya Danu tidak terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Yang pertama dia tidak mengenal siapa orang ini, yang kedua kita yakini jelas bukan Danu. Karena beda dari segala sisi, dan Danu juga benar-benar tidak mengenal orang itu," tegasnya lagi.
Menurut Achmad Taufan, Danu juga tidak pernah ditanya oleh pihak kepolisian soal kemeja kotak-kotak tersebut.
"Kalau terkait bahasa kemeja flanel atau motif kotak-kotak tidak pernah disebutkan, dalam BAP juga Danu tidak pernah ada pertanyaan seperti itu. Setelah kita konfirmasi juga Danu tidak punya kemeja seperti itu," papar Achmad Taufan.
Baca juga: Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan di Subang, Sosoknya Masih Muda, Ini Reaksi Yosef saat Lihat Sketsa Wajah
Taufan melanjutkan, pihaknya pun sudah langsung berkomunikasi dengan Danu setelah polisi merilis sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan Subang.
Menurutnya, Danu menegaskan tak mengenali sosok dalam skesta yang dirilis oleh polisi.
"Jadi Danu tidak mengenal sama sekali,” ungkapnya.
Janji Kapolda Jabar
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto membeberkan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali guna mengungkap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Polisi juga telah melakukan autopsi korban sebanyak dua kali.
"Pemeriksaan saksi-saksi total sudah 69 saksi,15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menentukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan perisristiwa, tapi diambil keterangannya," kata Kombes Pol Yani Sudarto.
Selain itu, penyidik juga telah melakukan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang, termasuk melakukan analisis CCTV.
"Analisis CCTV kurang lebih 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilometer," ungkap Kombes Pol Yani Sudarto.
Lamanya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi di Desa Jalan Cagak itu turut diungkap Kombes Pol Yani Sudarto.
Diakui Kombes Pol Yani Sudarto, kasus pembunuhan itu memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Hal itulah yang membuat penyidik belum mendapat dua alat bukti perkara.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ucap Kombes Pol Yani Sudarto.
Kendati demikian, Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana tetap optimis.
Irjen Pol Suntana mengungkap satu perkara tidak selalu berlangsung dengan cepat.
"Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan My Bank itu cepat," ujar Irjen Pol Suntana di Polda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Untuk kasus Subang, Irjen Pol Suntana menargetkan secepatnya terungkap di awal tahun 2022.
"Untuk kejadian di Subang mohon doanya target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya."
"Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," pinta Irjen Pol Suntana.