Siswi SMP Dirudapaksa 20 Orang, Pacar dan Teman Sekongkol Jual Korban, Ayah Kaget Lihat MiChat
Selain dirudapaksa, korban pun dijadikan pekerja seks komersial (PSK) dan dijual pada pria hidung belang lewat aplikasi MiChat.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
FOLLOW:
"Kurang lebih 11 kali dan untuk kedua tersangka MS dan SV berperan mengantar tamu dan mengoperasikan akun (MiChat)," ujar Aswin seusai mengunjungi rumah korban di Bandung, Rabu (29/12/2021).
Peristiwa tersebut berulang di beberapa tempat dengan kondisi korban yang dicecoki minuman keras.
Semua pesanan melalui aplikasi pesan singkat diatur oleh tiga orang tersangka hingga mendapat banyak pelanggan.
"Hasil uangnya dibagi-bagi oleh tersangka. Ketiganya sudah ditahan. Dua laki-laki yang 18 tahun ditahan rutan satresrkim sejak 23 Desember lalu. Penyidik telah mendampingi korban untuk dilakukan pemeriksaan visum sekaligus memberikan layanan pendampingan psikolog di kantor P2TP2A Kota Bandung. Pelaku lain kami cari," katanya.
Para tersangka dijerat pasal UURI nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO. Lalu pasal 76 Jo pasal 88 UURI no 35 tahun 2004 tentang perubahan atas UURI no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Baca juga: Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan di Subang, Sosoknya Masih Muda, Ini Reaksi Yosef saat Lihat Sketsa Wajah
Ayah Korban Syok Lihat MiChat
Ayah korban mengaku sangat berharap semua pelaku segera ditangkap dan diberikan hukuman berat.
"Kapolres sudah siap (mengungkap kasus) dan langsung ke rumah saya, katanya mulai hari ini harus ditangkap semua. Kronologisnya memang seperti itu, enggak ada yang dilebih-lebihkan," ujarnya.
Sebelum anaknya ketahuan diculik, diperkosa dan dijual oleh pelaku, ayah korban sempat mencari anaknya dan menyebarkan informasi kehilangan anak di media sosial Facebook.

Kemudian, ayah korban sempat diberitahu oleh sesorang yang mengaku pernah melihat foto putrinya di MiChat.
Bgitu dicek, ayah korban langsung syok ternyata benar foto di MiChat itu adalah putrinya.
"Saya cari-cari dan saya sebar di Facebook, sehari dua hari dan dapat info di Facebook juga bahwa ada yang melihat anak saya di layanan online di aplikasi MiChat itu," katanya.

Yuhana, Ketua RT di mana keluarga korban tinggal, mengatakan kasus ini mulai terkuak ketika keluarga korban mengenali wajah korban di aplikasi online.
Hingga kemudian, keluarga korban pun akhirnya berinisiatif untuk melakukan penjebakan dan menangkap para pelaku.