Siswi SMP Dirudapaksa 20 Orang, Pacar dan Teman Sekongkol Jual Korban, Ayah Kaget Lihat MiChat
Selain dirudapaksa, korban pun dijadikan pekerja seks komersial (PSK) dan dijual pada pria hidung belang lewat aplikasi MiChat.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kisah pilu menimpa ABG 14 tahun yang dikabarkan diculik, kemudian dirudapaksa secara beramai-ramai oleh 20 orang.
Selain dirudapaksa, korban pun dijadikan pekerja seks komersial (PSK) dan dijual pada pria hidung belang lewat aplikasi MiChat.
Terkuak dalang dibalik penderitaan siswi SMP asal Bandung itu adalah pacarnya sendiri, yang berinisial MS (18),
Kini MS dan dua temannya sepasang suami istri SV (16) dan IM (18) sudah ditangkap polisi.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan, ketiga pelaku dijerat kasus dugaan pemerkosaan dan tindak pidana perdaganan orang (TPPO).
Para tersangka yang masih berusia remaja itu diduga bekerja sama dalam menjalankan tindak pidana tersebut.
Dikutip dari TribunJabar, Aswin memaparkan korban berkenalan dengan pelaku MS melalui media sosial dan sepakat untuk bertemu hingga menjalin hubungan asmara.
Namun, hubungan keduanya tak berlangsung lama.
Sekitar awal Desember 2021, kata dia, korban dikenalkan oleh MS dengan IM yang masih temannya, melalui media sosial.
IM mengajak korban untuk bertemu. Setelah beberapa kali sempat menolak, korban akhirnya setuju untuk bertemu di daerah Gedebage pada 15 Desember.
Baca juga: Tampang Pelaku Kasus Pembunuhan di Subang Disorot, Pengacara: Danu Tidak Mengenal Sama Sekali
Di sana, IM sudah bersama dengan MS dan SV. Keempatnya kemudian pergi naik bus ke kawasan Cijerah.
Bertempat di sebuah kamar kos, IM melakukan hubungan layaknya suami-istri dengan korban.
Pada malam harinya, pacar korban MS dan kedua temannya, IM dan SV ini bersekongkol menjual korban melalui aplikasi MiChat untuk melayani tamu pria hidung belang.
Pada 18-22 Desember 2021, korban dibawa oleh ketiga orang tersangka ke daerah daerah Andir Kota Bandung.
Di sana, korban dan tersangka tinggal ditempat kost dan korban disuruh melayani tamu lagi.
FOLLOW:
"Kurang lebih 11 kali dan untuk kedua tersangka MS dan SV berperan mengantar tamu dan mengoperasikan akun (MiChat)," ujar Aswin seusai mengunjungi rumah korban di Bandung, Rabu (29/12/2021).
Peristiwa tersebut berulang di beberapa tempat dengan kondisi korban yang dicecoki minuman keras.
Semua pesanan melalui aplikasi pesan singkat diatur oleh tiga orang tersangka hingga mendapat banyak pelanggan.
"Hasil uangnya dibagi-bagi oleh tersangka. Ketiganya sudah ditahan. Dua laki-laki yang 18 tahun ditahan rutan satresrkim sejak 23 Desember lalu. Penyidik telah mendampingi korban untuk dilakukan pemeriksaan visum sekaligus memberikan layanan pendampingan psikolog di kantor P2TP2A Kota Bandung. Pelaku lain kami cari," katanya.
Para tersangka dijerat pasal UURI nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO. Lalu pasal 76 Jo pasal 88 UURI no 35 tahun 2004 tentang perubahan atas UURI no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Baca juga: Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan di Subang, Sosoknya Masih Muda, Ini Reaksi Yosef saat Lihat Sketsa Wajah
Ayah Korban Syok Lihat MiChat
Ayah korban mengaku sangat berharap semua pelaku segera ditangkap dan diberikan hukuman berat.
"Kapolres sudah siap (mengungkap kasus) dan langsung ke rumah saya, katanya mulai hari ini harus ditangkap semua. Kronologisnya memang seperti itu, enggak ada yang dilebih-lebihkan," ujarnya.
Sebelum anaknya ketahuan diculik, diperkosa dan dijual oleh pelaku, ayah korban sempat mencari anaknya dan menyebarkan informasi kehilangan anak di media sosial Facebook.

Kemudian, ayah korban sempat diberitahu oleh sesorang yang mengaku pernah melihat foto putrinya di MiChat.
Bgitu dicek, ayah korban langsung syok ternyata benar foto di MiChat itu adalah putrinya.
"Saya cari-cari dan saya sebar di Facebook, sehari dua hari dan dapat info di Facebook juga bahwa ada yang melihat anak saya di layanan online di aplikasi MiChat itu," katanya.

Yuhana, Ketua RT di mana keluarga korban tinggal, mengatakan kasus ini mulai terkuak ketika keluarga korban mengenali wajah korban di aplikasi online.
Hingga kemudian, keluarga korban pun akhirnya berinisiatif untuk melakukan penjebakan dan menangkap para pelaku.
"Penangkapan pelaku ini di kosan yang ditinggali pelaku," ujarnya.
Euis (52), yang tinggal di dekat kosan yang ditinggali pelaku, mengaku tak tak pernah menaruh curiga terhadap para penghuni dari kos-kosan tersebut.
Ia berharap peristiwa ini menjadi pertama dan terakhir kali terjadi di wilayahnya.
Menjadi pembelajaran bagi para pemilik kos-kosan lainnya agar lebih selektif dalam menerima para pendatang untuk menyewa kos-kosannya.
Baca juga: Polisi Rilis Sketsa Pembunuh Tuti dan Amalia di Subang, Yosef: Saya Tidak Mengenal
Buru 17 Pelaku Lain
Kapolrestabes menyebut sudah membentuk tim khusus untuk memburu 17 pelaku lainnya yang diduga ikut memerkosa remaja 14 tahun di Bandung, Jawa Barat.
Dalam kasus ini, polisi baru berhasil menangkap tiga orang pelaku yakni berinisial IM (18), MS (18), dan SV (16).
Mereka yang diduga memerkosa dan menjual korban dengan mengeksploitasi korban secara seksual.
"Kita sudah bentuk tim, seluruh personel Reskrim ini saya bagi tugas untuk menangkap para pelaku. Semua pelaku harus ditangkap dalam waktu yang enggak lama dan seluruh Reskrim Polrestabes Bandung terlibat dalam penangkapan, termasuk saya pimpin langsung," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung di Mapolrestabes Bandung, Rabu (29/12/2021).

Aswin mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengejar 17 pelaku yang ikut pemerkosaan terhadap korban.
"Mohon waktu, kami akan lakukan penangkapan 17 orang yang berkaitan dengan kegiatan pelanggaran Undang-undang peristiwa ini," ujarnya.
Kapolrestabes berjanji secepat mungkin meringkus semua pelaku yang terlibat dalam kasus ini.
"Saya maksimalkan untuk kasus ini. Seluruh pelaku, yang menjual (korban), yang berhubungan dan segala yang terkait akan kita tangkap semua," ujar Aswin.
Saat ini, ujarnya, baru tiga orang pelaku yang berhasil diamankan dan masih menjalani pemeriksaan.
"Korban sudah divisum. Sekarang lagi pengejaran pelaku lainnya. Masih banyak yang akan kita tangkap. Mohon doanya untuk ditangkap semuanya," katanya.
Korban, menurut Aswin, masih mengalami trauma. Namun, ia memastikan, korban sudah mendapatkan pendampingan.
(*)